- Antara/ Jafkhairi
VIVAnews - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, menyaksikan deklarasi dan melantik organisasi sayap partainya, Jala Satria Garuda. Prabowo juga meresmikan Padepokan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.
Kepada anggota Jala Satria Garuda, Prabowo berpesan agar tidak bertindak anarkis. Anggota Jala Satria Garuda, Prabowo melanjutkan, bukan "tukang pukul" untuk kepentingan pihak tertentu.
"Taatlah pada aturan partai, kalau Anda tidak disiplin saya tidak ragu-ragu membekukan," pesan Prabowo, Minggu malam 28 Oktober 2012.
Dia juga meminta seluruh jajaran Partai Gerindra di Bali patuh terhadap hukum. Gerindra, menurut dia, harus menjadi Satria Pandawa bukan Kurawa.
"Walau sedikit, kita tetap akan menang. Kita harus berani membela kebenaran, meski banyak orang mencibir. Satria harus kompak, latih diri kalian, gembleng diri kalian," ujarnya.
Mantan Danjen Kopassus itu juga mengkritisi dinamika demokrasi di Indonesia. Hal yang disorotinya salah satunya adalah kecurangan dalam pemilu. "Ada pemilih hantu. Orang yang sudah mati masuk dalam daftar pemilih. Kondisi ini merobek-robek demokrasi kita," tegas Prabowo.
Soal peluangnya menjadi presiden pada Pilpres 2014, Prabowo mengaku optimistis hal itu bakal diraih. "Saya yakin akan dapat suara signifikan dari Bali," ucapnya.
Dalam sambutan pelantikan pengurus Jala Satria Garuda, Ketua Umum Jala Satria Garuda, I Nengah Sukama, yang juga deklarator ormas ini menegaskan akan total mendukung Prabowo dalam Pilpres 2014. "Kami tegaskan, dukungan kami total untuk Prabowo. Kami akan kawal beliau menjadi presiden," ujarnya. (art)