- ANTARA
VIVAnews – Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, masih terus menjadi sorotan setelah kewenangannya diambil alih oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat. Apalagi pada saat penandatanganan pakta integritas di Cikeas, Anas tak terlihat. Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan bahwa Anas sakit.
Rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, pun tak sepi dari kolega-koleganya yang datang menjenguk silih berganti. Mereka mengatakan, meskipun Anas sudah membaik, namun butuh istirahat panjang. Sebagian pihak lantas menduga Anas tetap tidak akan ikut meneken pakta integritas Partai Demokrat.
Namun, Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan meminta semua pihak tidak berburuk sangka kepada Anas. Ramadhan juga membantah Anas akan melawan SBY. “Anas kan sakit, yang namanya orang sakit, tidak sehat, ya bagaimana. Jangan suudzon,” kata dia, Selasa 12 Februari 2013.
Ramadhan menyatakan, pakta integritas harus ditandatangani oleh seluruh kader Demokrat yang duduk di jabatan eksekutif maupun legislatif. “Kalau tak mau menjalankan, ya mundur, keluar. Itu pilihannya,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Ramadhan sendiri belum sempat meneken pakta integritas itu karena masalah agenda yang padat. Namun, menurutnya, itu hanya soal waktu. “Saya pasti akan teken pakta itu,” ujarnya.
Pakta integritas itu ditambah langkah cepat Majelis Tinggi untuk membenahi partai, menurut Ramadhan, sudah sempurna sehingga tak perlu lagi ada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat.
Senin kemarin, 11 Februari 2013, senior Anas di HMI yang menjenguk Anas ke rumahnya, Erlangga Mohamad, mengatakan Anas tidak berniat melawan SBY meskipun ia masih mempertanyakan sikap politik SBY yang mengambil alih kewenangannya.
Erlangga mengatakan, Anas merasa sikap SBY bertentangan dengan konsep politik santun yang selama ini diusung Demokrat. Apalagi Anas belum terbukti bersalah dan belum berstatus tersangka, sehingga ia merasa SBY tak menghormati asas praduga tak bersalah dan lebih mementingkan opini publik.