Pilkada Jakarta 2017

Argumen LSI soal Ahok Berpotensi Kalah

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfarabie menjelaskan hasil survei lembaganya yang menunjukkan hasil persepsi bahwa  petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan berpotensi kalah pada Pilkada DKI 2017.

PDIP Masih Cermati Peluang Duet Anies dan Ahok dalam Pilkada 2024

"Kenapa LSI berani katakan Ahok berpotensi kalah karena ada indikasi penurunan suara. Dari Juli 2016 ke Oktober 2016 ada penurunan 18 persen. Angka yang besar dari incumbent," kata Adjie dalam diskusi Warung Daun, Jakarta, Sabtu 8 Oktober 2016.

Kemudian kata dia, jika dibandingkan dengan elektabilitas Ahok dari Maret 2016 ke Oktober 2016 maka selisih elektabilitas Ahok mencapai 28 persen. Pasalnya pada Maret 2016, elektabilitas Ahok mencapai 60 persen dan kemudian turun sekitar 30 persen. "Jadi karena selisih elektabilitasnya," kata Adjie lagi.

Survei Aksara: Persoalan Pengangguran Jadi Masalah Serius Kota Pekanbaru

Alasan kedua, Ahok potensial kalah  karena selisih elektabilitas antara Ahok dan dua pasangan calon lainnya sangat tipis. Selisih elektabilitas Ahok dengan calon lainnya hanya 10 sampai 12 persen. Padahal menurut LSI, rentang aman selisih elektabilitas petahana mencapai 20 persen.

"Jumlah suara dukungan pada Anies dan Agus bisa melebihi elektabilitas incumbent sehingga pemilih DKI terpecah dalam dua kutub beda antara yang mendukung incumbent dan menolak incumbent. Tapi Ahok masih potensial kalah. Artinya bisa menang, bisa kalah," kata Adjie.

Mimpi Ahok Tuntaskan Kemacetan di Jakarta
Petugas KPPS memeriksa kelengkapan logistik Pemilu sebelum didistribusikan ke kelurahan di gudang logistik KPU. (Foto ilustrasi)

Unggul di Survei, Dendi Suryadi Figur Potensial jadi Bupati Kukar

Versi survei JJI, elektabilitas bakal calon Bupati Kukar ditentukan dari profesi, kapasitas, kompetensi dan jejak rekam.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024