VIVA.co.id – Kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menarik perhatian semua pihak di negara ini. Kepolisian pun berjanji akan mengusut perkara itu dengan baik. Bahkan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta Komisi III mengawasi proses penyelidikan kasus itu.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil mengatakan, bentuk pengawasan dari Komisi III bisa dilakukan oleh Panja penegakan hukum.
?"Kan kita punya Panja penegakan hukum, nah apakah nanti Panja itu akan kita gunakan dalam menegakkan kasus dugaan penistaan agama ini," kata ?Nasir di kompleks Parlemen, Senayan, Senin 7 November 2016.
Namun, Nasir mengungkapkan keputusan itu belum ?diputuskan oleh internal Komisi III. Keputusan itu akan dibahas dalam beberapa hari ke depan.
"Masih kita rapatkan, dua tiga hari ini akan kita akan bicara karena kondisi seperti ini untuk menindaklanjuti keinginan dari Polisi sendiri ada pengawasan dari legislatif," ujarnya.
Di sisi lain, Nasir melihat kasus penistaan agama ini menjadi momen untuk membangun kepercayaan masyarakat. Sebab, stigma negatif yang melekat pada Kepolisian selalu berpihak dalam mengusut suatu kasus.
"?Harus membuat masyarakat percaya. Memang tidak mudah. Sebab ada kesan seolah ini dihentikan atau tidak ada alat bukti masyarakat menilai Polisi berpihak," katanya. (webtorial)
Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022
Ahok berharap, subsidi BBM yang diberikan Pemerintah dievaluasi dari yang tadinya ke produk, jadi langsung ke penerima.
