- Lilis Khalisotussurur/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong mengutuk keras sikap intoleransi atas ledakan diduga bom yang terjadi di depan Gereja Oikumene di Jalan Dr Cipto Mangunkusomo, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu 13 November siang.
Menurut Ali, penyalahgunaan kesempatan untuk melakukan kejahatan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip pembinaan kesatuan negara Republik Indonesia. Untuk itu, ia menyayangkan tindakan biadab yang terjadi di Samarinda.
"Komisi VIII DPR mengutuk keras atas pemboman gereja dan tempat ibadah manapun karena itu sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip kehidupan bernegara," kata Ali saat dihubungi, Senin 14 November 2016.
Politisi PAN ini pun menerangkan, kalau tindakan radikal tidak dibenarkan oleh agama manapun. Jadi sangat jelas, ujar Ali, pengeboman yang terjadi di Samarinda telah keluar dari prinsip-prinsip nilai keagamaan.
"Saya berharap pihak penegak hukum dalam hal ini Kepolisian segera mengusut tuntas latar belakang terjadi pemboman terhadap gereja itu. Saya minta juga masyarakat jangan sampai terpancing, terprovokasi dengan tindakan-tindakan anarkis, apalagi dengan bom seperti itu," katanya. (Webtorial)