ARB Minta Hentikan Desakan Munaslub Golkar

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Ketua Dewan Pembina Golkar, Aburizal Bakrie (ARB), meminta semua kader menghentikan desakan atau wacana penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai itu.

Cerita Zulhas Sempat Tolak Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Maunya Erick Thohir

ARB mengamati mulai diembuskan lamat-lamat wacana penyelenggaraan Munaslub yang dikait-kaitkan dengan situasi politik nasional, terutama seputar proses hukum atas perkara korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Menurutnya, wacana itu cenderung bersifat pragmatis; lebih banyak faktor politis untuk merebut posisi atau jabatan di Partai Golkar, bukan demi kebaikan bersama. Soalnya wacana serupa hampir selalu dimunculkan begitu ada sedikit saja persoalan internal.

Selain PKB, Airin Sudah Daftar kepada 4 Parpol untuk Maju Pilgub Banten

"Jangan sampai kita hanya berpikir pragmatis, hanya mencari posisi atau jabatan, dan setiap ada persoalan langsung berpikir untuk diselenggarakannya Munaslub," kata ARB sebagaimana dikutip melalui akun Facebook-nya di Facebook.com/aburizalbakriepage, pada Jumat, 10 Maret 2017.

Siap Maju di Pilkada Jakarta, Ahmed Zaki Lakukan Ini Untuk Dongkrak Elektabilitas

Seyogianya, lanjut ARB, seluruh kader Golkar bersatu dalam situasi apa pun. Setiap kader harus saling mendukung serta bekerja sama menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi Golkar.

Jika ada perbedaan pendapat atau sikap, alangkah lebih baik diselesaikan melalui musyawarah internal, bukan dengan mengumbar pernyataan di luar yang justru membikin persoalan kian runyam. Cara begitu yang selama ini dikembangkan di Golkar dan didoktrinkan kepada tiap kader.

"Marilah kita kembali bersikap untuk menjadikan ide dan gagasan sebagai instrumen politik. Partai Golkar adalah the party of ideas (partai yang mengutamakan dan mengembangkan gagasan) seperti yang selama ini kita tumbuh dan kembangkan," ujarnya.

Dengan cara yang elegan semacam itu, energi besar Partai Golkar akan dapat lebih dioptimalkan untuk kepentingan rakyat. "Partai Golkar harus terus menyuarakan suara atau keresahan yang berkembang di tengah masyarakat, karena Suara Golkar adalah Suara Rakyat." (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya