DPP Golkar Tak Ingin Ada Paksaan untuk Gelar Munaslub

Sekjen Golkar Idrus Marham (kanan) dan Ketua Harian Nurdin Halid
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

VIVA – Sejumlah pengurus DPD Tingkat 1 Partai Golkar yang menginginkan digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) diminta untuk menahan diri. Ketua Harian Partai Golkar, Nurdin Halid, menyampaikan usulan Munaslub lebih baik ditunda dan menunggu hasil praperadilan yang diajukan Setya Novanto. 

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

Posisi Setya Novanto yang non-aktif, perlu konsolidasi terlebih dulu untuk memastikan roda organisasi berjalan sempurna. 

"Bahwa apabila praperadilan ditolak maka DPP Golkar segera akan rapat untuk Munaslub. Hanya ingin konsisten di situ," kata Nurdin di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu 13 Desember 2017. 

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Sementara itu, rapat pleno kali ini hanya mendengarkan pendapat dari pengurus pusat dan wilayah. Ia tak ingin, Munaslub terlalu dipaksakan. Kondisi partai masih bisa berjalan oleh Plt Ketua Umum dan fungsionaris partai lainnya. 

"Tidak bisa DPD itu memaksa dan mendikte DPP. Yang punya partai itu DPP, DPD hanya berhak mengusulkan," ujarnya. 

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

Sementara itu, Plt Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham, meminta semua pihak mengikuti aturan main yang ditetapkan dalam AD/ART. 

Ia tak mau berwacana, apakah gelaran Munaslub bisa dilakukan pada akhir bulan ini seperti desakan yang dilontarkan sejumlah pihak. 

"Jadi kita tidak boleh, berkreasi tapi menyimpang dari aturan yang ada," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya