Dua Kubu Silang Pendapat di Rapat Pleno Golkar 

Aziz Syamsudin meminta keputusan Munaslub setelah ada keputusan resmi praperadilan Setya Novanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ezra Natalyn

VIVA – Rapat pleno Partai Golkar yang berlangsung untuk menentukan nasib partai, terjadi silang pendapat di dalamnya. Keinginanan untuk diselanggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) terbagi dalam dua opsi. 

Munas Golkar Diharapkan Jangan Terjebak soal Perebutan Ketum

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, dua kader yakni Agus Gumiwang Kartasasmita dan Aziz Syamsudin mempunyai alasan terkait waktu penentuan Munaslub.

"Hanya mekanisme keputusannya. AGK (Agus Gumiwang Kartasasmita) mau segera diputuskan di pleno. Sementara Aziz Syamsudin maunya besok setelah ada keputusan resmi dari praperadilan," kata Bobby saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu 13 Desember 2017. 

Nusron Wahid Sebut Sudah Muncul 4 Caketum, Munas Tak Akan Aklamasi

Bobby menyatakan, rapat pleno kali ini banyak diinterupsi oleh para peserta yang hadir. Sempat diskors hingga 15 menit, masih dilakukan lobi yang dibagi antara tujuh koordinator bidang, Plt Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Ketua Harian dan Bendahara Umum. 

"Lagi diupayakan musyawarah agar jangan terpecah," kata dia. 

Aziz Syamsudin: Munas Kalau Enggak Kompetisi Ya Musyawarah Mufakat

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga, mengatakan forum Munaslub sudah pasti dilaksanakan. 

Rapat pleno, kata dia, juga bakal merekomendasikan perihal panita pelaksana Munaslub beserta waku dan lokasinya. 

"Opsi yang diperdebatkan tentu tempat bisa di Jakarta, bisa di daerah tapi kemungkinan besar di Jakarta. Kalau itu tidak akan banyak perdebatan," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya