Gigitan Berbuah Petaka, Selamat Tinggal Luis Suarez!

Pemain Uruguay, Luis Suarez
Sumber :
  • REUTERS
VIVAbola
Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali
- Luis Suarez, Luis Suarez, dan sekali lagi Luis Suarez. Nama penyerang Uruguay tersebut pasti akan selalu terlihat di semua tajuk utama media massa dunia selama beberapa pekan ke depan. Piala Dunia 2014 pun ternoda.

Tak Ditempatkan Sesuai Posisi di Liverpool, Apa Kata Origi

Tidak dalam posisi perebutan bola, Suarez tampak dijaga ketat oleh Giorgio Chiellini di dalam kotak penalti Italia. Tiba-tiba pemain 27 tahun itu tampak menanduk wajah bek tengah Gli Azzurri tersebut. Tapi, Chiellini menunjukan bahunya ke arah wasit. Ia telah digigit.
Klub Medioker Serie A Serius Dekati Balotelli


Melihat tayangan ulang, ternyata memang terlihat ada gerakan mulut Suarez ke bahu kiri Chiellini. Tapi, Suarez mampu melenggang dari pelanggaran karena wasit tidak melihat kejadian tersebut. Akhirnya, La Celeste menang 1-0 dan berhak lolos ke babak 16 besar.

"Suarez adalah ular dan berhasil lolos dari sanksi karena FIFA ingin bintang mereka tetap bermain di Piala Dunia. Saya ingin melihat, apakah mereka memiliki keberanian menggunakan bukti video untuk menghukum Suarez," kata Chiellini.

"Wasit melihat bekas gigitan itu, tapi dia tidak melakukan apa-apa," lanjut bek Juventus itu usai laga melawan Uruguay, seperti dilansir Football Italia, hari Rabu 25 Juni 2014.

Kemenangan historis tersebut ternoda oleh aksi kontroversial Suarez. Gol penting Diego Godin tidak menjadi bintang utama pada laga krusial tersebut. Tersingkirnya juara dunia empat dunia, Italia, lebih cepat pun tak seheboh saat hal serupa terjadi pada Inggris.


Lucunya, ini bukan kali pertama Suarez mengigit lawan. Kalau anda pecinta sepakbola, tentu sudah tahu ia pernah melakukan hal serupa pada bek Chelsea, Branislav Ivanovic, akhir tahun lalu. Tidak berhenti sampai di situ, Suarez juga pernah melakukannya saat masih di Ajax Amsterdam empat tahun silam.


Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Suarez menolak meminta maaf. Pemain berjuluk El Pistolero itu bahkan menegaskan kalau dirinya tidak mengigit Chiellini.


"Situasi seperti ini sering terjadi di lapangan. Saya terlibat benturan dengan bahunya, tidak lebih dari itu. Hal seperti ini sering terjadi setiap saat di tengah pertandingan," kata Suarez seperti dilansir Soccerway.


Kemungkinan mendapat sanksi? "Saya tidak tahu. Jika FIFA menganalisis secara terpisah insiden yang terjadi, maka ini akan menjadi rumit."


Tekanan Media Menyudutkan Suarez


Sontak hal ini langsung mengundang reaksi keras dari media berbagai belahan dunia. Ada yang mengecam kelakuan tidak sportif Suarez, tapi ada juga yang menjadikannya bahan olok-olok.


Dari menguak kejadian-kejadian sebelumnya, mengulang cuplikan video insiden gigitan tersebut, sampai memasang foto bahu Chiellini dengan bekas gigitan Suarez.


Hal ini tentu memberatkan Suarez, menganggu konsentrasi Uruguay jelang laga 16 besar melawan Kolombia pada 29 Juni 2014 mendatang. Bahkan, kubu Federasi Sepakbola Uruguay (AUF) menilai ada konspirasi untuk membuat Suarez dijatuhi hukuman.


"Mungkin dia membuat kesalahan demi kesalahan, tapi dia memang selalu jadi target favorit media saat ini. Orang seharusnya hanya perlu konsentrasi dengan dia saat berada di lapangan dan permainannya. Namun, jelas ada permusuhan yang ditujukan kepadanya saat ini," ujar pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, pada FIFA.


Tidak hanya itu, seperti dilansir AS, pihak AUF mengatakan foto bekas gigitan Suarez di bahu kiri Chiellini adalah hasil rekayasa. AUF sudah mempersiapkan bukti foto bahwa di bahu Chiellini tidak ada bekas gigitan Suarez.


Padahal, foto bahu Chiellini yang terdapat bekas gigitan Suarez diabadikan oleh fotografer Reuters, Tony Gentile, tidak lama setelah insiden berlangsung.


Namun, segala usaha itu tampak sia-sia. Pasalnya, FIFA telah menjatuhkan hukuman berat untuk Suarez pada hari Kamis malam WIB, 26 Juni 2014. Empat bulan tak boleh tampil di segala aktifitas berbau sepakbola ditambah larangan bertanding di sembilan laga internasional.


Keputusan ini membuat Suarez dipastikan tidak akan bermain di sisa Piala Dunia 2014 ini, dan juga tidak bisa membela Liverpool atau tim yang membelinya sampai akhir Oktober. Denda £65.000 juga dijatuhkan.


"Pemain, Luis Suarez, akan disanksi sebanyak sembilan laga resmi. Laga pertama sanksi ini akan dijalani pada laga Piala Dunia berikutnya antara Kolombia dan Uruguay," tulis pernyataan di situs FIFA.


Kubu Suarez dan Uruguay bisa mengajukan banding terhadap sanksi ini. Tapi meski sudah mengajukan banding, Suarez tetap tidak bisa tampil sampai keputusan banding tersebut keluar.


Mengigit atau Menyikut yang Lebih Parah?


FIFA memang langsung bergerak cepat untuk menyikapkan sikap tegasnya, setelah berbagai tekanan dari pihak tim Italia maupun media seluruh dunia. Sekarang, apakah pantas aksi kontroversial ini berujung sanksi amat berat seperti ini?


Di saat yang bersamaan semua publik tampak membiarkan aksi sikut menyikut di atas lapangan. Hal ini sudah sering terjadi sejak bergulirnya Piala Dunia, dan bahkan di dunia sepakbola.


Contoh terakhir terjadi saat Prancis hanya bisa bermain imbang tanpa gol dengan Ekuador di Maracana, dini hari WIB tadi. Mamadou Sakho terlihat sengaja mengarahkan sikutnya ke arah Oswaldo Minda.


Beruntung, kejadian pada babak pertama itu tidak berakhir parah. Upaya Sakho tidak mengenai sasaran dengan baik dan Minda mampu menghindar di saat yang tepat.


"Namun, potensi untuk munculnya cedera parah ada di sana. Mana yang anda pilih, beberapa bekas gigitan di bahu atau dagu yang lepas," tulis Greg Stobart, wartawan Goal.


Seharusnya, FIFA melakukan hal-hal yang sama terhadap insiden-insiden yang luput dari penglihatan wasit, termasuk tindakan menyikut yang disengaja. "Sakho setidaknya bisa dihukum sampai tiga pertandingan," lanjut Greg.


Tidak hanya pihak media yang mempertanyakan lepasnya pengataman insiden tersebut. Pelatih Ekuador, Reinaldo Rueda, pun meminta Komite Wasit FIFA untuk bersikap lebih tegas pada para pengadil.


"Itu cukup disesalkan," aku Rueda soal insiden tersebut, seperti dilansir Soccerway. "Sekarang, itu ada di tangan komite untuk menilai kelakuan pada wasit."


Seharusnya semua pelanggaran yang dilakukan secara sengaja harus mendapatkan ganjaran sanksi yang sama. Jika mengigit sampai membuat Suarez sampai kehilangan mimpinya merebut juara dunia, begitu juga dengan para pelaku pelanggaran keras yang tak kalah menjijikan.


Sikap tegas FIFA diharapkan bisa menghapus noda di perhelatan Piala Dunia yang penuh cerita dan air mata ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya