4 Raksasa Eropa Pamer Kekuatan Dibalut Dendam

Pertarungan sengit Jerman melawan Belanda
Sumber :
  • REUTERS/Yves Herman

VIVAbola - Laga boleh bertajuk sekedar persahabatan. Namun, saat dua negara adidaya sepakbola bertemu, tentu tak ada lagi rasa belas kasihan coba disisakan. Kemenangan tetap menjadi harga mati demi menjaga gengsi dan mental bertanding tim jelang ajang sesungguhnya.

Beberapa negara kuat Eropa macam Prancis, Italia, Belanda, Jerman hingga juara bertahan Spanyol akan mengukur kekuatan pada Rabu 14 November 2012. Jika Spanyol hanya memilih negara sekelas Panama dalam kalender pemanasan jelang kualifikasi Piala Dunia 2014 ini, maka pusat perhatian dunia dipastikan akan tertuju pada dua duel panas empat raksasa Eropa.

Pertama yakni duel sengit antara Italia kontra Prancis yang akan digelar di Stadion Ennio Tardini, markas AC Parma. Sedangkan duel kedua tak kalah panas akan terhampar di Amsterdam ArenA saat Belanda menjamu Jerman.

Ada banyak alasan yang membuat duel Azzurri kontra Les Bleus dan De Oranje versus Der Panzer dipastikan tak akan berjalan layaknya laga persahabatan. Prancis punya dendam kesumat kepada Italia. Begitu pun dengan Belanda yang punya alasan kuat untuk mengalahkan Jerman.

Dendam Belanda kepada Jerman

Lewat Drama Lima Gol, Prancis Permalukan Belanda

Panasnya duel ini juga dirasakan manajer timnas Jerman, Oliver Bierhoff. Mantan pilar Der Panzer ini dengan yakin menyebut pertandingan nanti bukanlah uji coba biasa. Sebab, kedua tim memiliki rivalitas yang sangat kuat.

"Saya sangat menantikan pertandingan nanti. Laga ini tidak akan memiliki karakter pertandingan persahabatan karena rivalitas yang terbentuk sangat kuat. Belanda kemungkinan ingin balas dendam atas apa yang terjadi di Piala Eropa," kata Bierhoff seperti dikutip situs resmi Federasi Sepakbola Jerman (DFB).

Ya, pada Piala Eropa 2012 di Ukraina dan Polandia lalu, Belanda sukses dipermalukan Jerman di fase penyisihan grup. Belanda saat itu dipaksa menyerah 1-2 oleh Jerman lewat dua gol yang diborong Mario Gomez. Sedangkan gol balasan Belanda dicetak Robin van Persie.

Namun, Belanda saat ini telah jauh berbeda. Ditunjuknya Louis van Gaal sebagai pelatih The Flying Dutchman menjadi kunci kebangkitan Arjen Robben dan kawan-kawan. Terbukti, dalam empat laga kualifikasi Piala Dunia 2014, Belanda selalu meraih kemenangan. Di pertandingan terakhir, tuan rumah Rumania digasak Belanda 4-1.

"Belanda merupakan lawan yang penting dan kuat. Soal perencanaan untuk musim ini, kami memang berniat untuk sering menghadapi lawan yang kuat seperti Belanda. Sangat penting mendapat ujian bagus seperti ini," lanjut Bierhoff.

Jika grafik Belanda tengah naik, sebaliknya dengan Jerman. Tim besutan Joachim Loew ini tengah mencoba bangkit setelah secara mengejutkan ditahan Swedia 4-4 pada kualifikasi Piala Dunia 2014 lalu.

Kondisi Jerman yang tengah limbung itu juga disadari Robben. Menurut sayap cepat Bayern Munich itu, laga persahabatan ini akan menjadi momen yang tepat bagi Belanda untuk membalas kekalahan dari Jerman. "Kami akan menghabisi mereka saat berusaha keras mengembalikan kebanggaan," kata Robben.

"Jerman jelas tengah di bawah tekanan setelah hasil imbang 4-4 melawan Swedia beberapa waktu lalu. Dan fans mereka tentu mengharapkan beberapa hasil nyata secepatnya," lanjut mantan pemain Chelsea dan Real Madrid ini.

Belanda Minus RVP, Jerman Tanpa Kuartet Munich

RVP dipastikan akan absen pada laga kali ini. Mantan striker Arsenal ini mengalami cedera paha saat membawa Manchester United menekuk Aston Villa 3-2 di pentas Premier League, akhir pekan lalu. Tanpa striker 29 tahun ini tentu menjadi sebuah kerugian besar bagi Belanda.

Dengan absennya RVP, pelatih Louis van Gaal tampaknya akan memberikan kesempatan kepada Klaas-Jan Huntelaar yang kebetulan tentu sangat mengenal dalaman pasukan Jerman. Maklum, Si Hunter saat ini menjadi pilar Schalke 04 di pentas Bundesliga. Sedangkan untuk menggantikan jatah yang ditinggalkan RVP, Van Gaal menunjuk striker Wolfsburg, Bas Dost.

RVP bukan satu-satunya pilar Belanda yang harus absen. Negeri Kincir Angin itu juga harus kehilangan kiper andalannya Maarten Stekelenburg dan gelandang terbaiknya, Wesley Sneijder yang sama-sama berkiprah di pentas Serie A. Guna mengisi tempat yang ditinggalkan kiper AS Roma itu, Van Gaal menunjuk kiper RKC Waalwijk, Jeroen Zoet sebagai kiper pelapis.

Sedangkan untuk menggantikan peran Sneijder di starter, Van Gaal tampaknya akan kembali memberi kesempatan kepada pemain muda Vitesse, Marco van Ginkel yang kini baru berusia 19 tahun.

Italia vs Spanyol Imbang, Thailand Belum Terkalahkan

Tak hanya itu, Belanda juga harus kehilangan trio PSV Eindhoven: Jeremain Lens, Luciano Narsingh dan Kevin Strootman. Imbasnya, Van Gaal terpaksa memanggil dua pemain PSV lainnya, Jordy Clasie dan Ruben Schaken.

Bukan hanya Belanda yang kehilangan banyak pemain. Jerman juga dipastikan tidak diperkuat sejumlah pemain inti. Gelandang Real Madrid, Mesut Oezil dan striker Lazio, Miroslav Klose menjadi pemain Jerman terakhir yang mengalami cedera.

Sebelumnya, Die Mannschaft juga harus kehilangan kuartet Bayern Munich. Toni Kroos, Bastian Schweinsteiger, Mario Gomez dan Jerome Boateng dipastikan absen. Kabar buruk ini ditambah dengan tak dapat dimainkannya bek sayap Borussia Dortmund, Marcel Schmelzer yang juga dihantam cedera.

Tandukan Zidane Panaskan Italia Vs Prancis


Tak dapat dipungkiri insiden tandukan Zinedine Zidane kepada Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006 semakin menyulut api permusuhan antara Italia dengan Prancis. Alasan itu pula yang membuat duel Gli Azzurri kontra Les Bleus selalu panas, sengit dan penuh gengsi. Bahkan, saat laga hanya bertajuk persahabatan sekalipun.

Tak biasanya duel Italia kontra Prancis pada Kamis dini hari WIB nanti juga dirasakan kiper veteran Italia, Gianluigi Buffon. Menariknya, kiper Juventus ini juga menjadi saksi hidup insiden tandukan Zidane yang kini telah melegenda itu.

"Prancis masih menjadi negara kuat di sepakbola Eropa. Mereka tim yang selalu mampu bermain di level tinggi. Bagi saya, melawan Prancis seperti laga derby karena selalu ada yang spesial di setiap pertandingan itu," kata Buffon kepada Le Parisien.

Menariknya, kedua kubu kini tengah berada dalam keyakinan tinggi menyusul hasil positif di laga terakhir mereka. Pada pertandingan terakhir, Italia sukses menekuk Denmark dengan skor meyakinkan 3-1. Sebaliknya, Prancis yang sempat dipermalukan Jepang 0-1 berhasil memperbaiki penampilannya setelah sukses menahan imbang sang juara bertahan Spanyol 1-1 di kualifikasi Piala Dunia 2014.

Selain insiden tandukan Zidane, Prancis juga punya alasan lain untuk menuntaskan dendam kepada Italia. Pada pertemuan terakhir, Italia punya andil besar mempermalukan Prancis di perhelatan Piala Eropa 2008 yang digelar di Austria dan Swiss.

Kekalahan 0-2 Prancis dari Italia lewat gol penalti Andrea Pirlo dan gol Daniele De Rossi ikut membuat Les Bleus harus angkat koper sejak awal turnamen. Prancis yang saat itu masih ditangani Raymond Domenech tersingkir dari fase grup setelah menjadi juru kunci Grup C.

Menghadapi Prancis, pelatih Italia, Cesare Prandelli tampaknya akan menduetkan striker Manchester City, Mario Balotelli dengan bomber AC Milan, Stephen El Shaarawy. Opsi ini menjadi pilihan terbaik setelah striker AS Roma, Pablo Osvaldo gagal memperkuat Italia karena cedera.

Sebelumnya, Italia juga harus kehilangan pilar lini tengahnya, Daniele De Rossi. Gelandang AS Roma ini sengaja "dihukum" Prandelli setelah memukul pemain Lazio, Stefano Mauri di laga derby Roma, akhir pekan lalu.

Jika Italia akan mengandalkan duet Balotelli dan El Shaarawy, maka Prancis juga punya duet tak kalah maut pada sosok Oliver Giroud dan Jeremy Menez. Giroud tengah punya rasa percaya diri tinggi setelah mulai menunjukkan ketajamannya di Arsenal.

Sedangkan Menez tampaknya akan menjadi tandem ideal bagi Giroud. Gaya bermain Giroud yang tak jauh berbeda dengan Zlatan Ibrahimovic di PSG tentu akan memudahkan Menez dalam hal adaptasi.

Gol Bomber Gaek Selamatkan Spanyol dari Kekalahan

Siapa yang akan menjadi pemenang? Semua masih tanda tanya.....

Perkiraan pemain
Belanda:
Tim Krul, Ricardo van Rhijn, John Heitinga, Bruno Martins Indi, Jetro Willems, Marco van Ginkel, Nigel De Jong, Rafael van der Vaart, Dirk Kuyt, Arjen Robben, Klaas-Jan Huntelaar

Jerman: Manuel Neuer, Mats Hummels, Per Mertesacker, Benedikt Hoewedes, Philipp Lahm, Lars Bender, Sven Bender, Thomas Mueller, Mario Goetze, Marco Reus, Lukas Podolski


Italia: Gianluigi Buffon; Christian Maggio, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, Federico Balzaretti; Antonio Candreva, Andrea Pirlo, Claudio Marchisio; Riccardo Montolivo; Stephen El Shaarawy, Mario Balotelli

Prancis: Hugo Lloris; Mathieu Debuchy, Laurent Koscielny, Mamadou Sakho, Patrice Evra; Blaise Matuidi, Maxime Gonalons, Yohan Cabaye; Franck Ribery, Olivier Giroud, Jeremy Menez (one)

Para pemain Korea Selatan merayakan gol ke gawang Jerman.

Korsel Hampir Permalukan Jerman di Penyisihan Olimpiade

Korsel sempat unggul atas Jerman.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016