- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Tak hanya sisi teknis, faktor psikologis penggawa tim nasional Indonesia U-22 juga diperhatikan sang pelatih, Luis Milla Aspas. Pria berpaspor Spanyol itu punya cara sendiri untuk mengatasi kejenuhan pemainnya.
Asisten pelatih timnas Indonesia U-22, Bima Sakti Tukiman mengatakan, Milla memutar otak guna mengatasi kejenuhan pemain. Salah satunya dengan cara memberikan variasi dalam materi latihan.
(Baca juga: Luis Milla Belum Temukan Racikan Skema Ideal Timnas U-22)
"Luis Milla selalu mengombinasikan materi latihan untuk meningkatkan fisik dan taktik. Dia tidak mau dalam satu latihan hanya untuk fisik saja, speed atau taktik saja," ujarnya seusai menggelar latihan pagi di lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang.
Materi latihan seperti ini juga akan diterapkan Milla saat membawa Skuat Garuda Muda ke Spanyol, pertengahan April mendatang. Rencananya, timnas Indonesia U-22 akan menggelar pemusatan latihan di Negeri Matador, dan akan melawan beberapa tim LaLiga.
"Ya, di Spanyol nanti materi latihan seperti ini akan terus diterapkan dan dikembangkan. Kami juga sudah memiliki apa saja poin-poin yang akan kami capai sebagai target kami," kata Bima.
(Baca juga: Debut Minor Luis Milla Jadi Perbincangan Media Spanyol)
Di latihan tadi pagi, pemain belakang timnas Indonesia U-22, Hansamu Yama Pranata, terlihat berlatih secara terpisah. Ini dikarenakan pemain asal klub Barito Putera sedang proses pemulihan cedera lutut kanan.
"Hansamu masih proses pemulihan, secara keseluruhan sudah membaik kondisinya. Dan tadi pelatih meminta dia untuk jangan memaksakan untuk ikut gabung bersama rekan-rekannya karena belum 100 persen," ucap Bima.
