Kalah dari PSM, Bhayangkara FC Sorot Kinerja Wasit

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir (Makassar)

VIVA.co.id – Bhayangkara FC gagal mencuri poin di markas PSM Makassar pada lanjutan Liga 1 pekan 13. PSM sukses memang 2-1 atas BFC, di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Minggu, 9 Juli 2017.

Hasil Liga 1: Bhayangkara FC Pesta Gol, Duel Dewa United vs Madura United Dihentikan

Dua gol PSM dicetak Syamsul Bahri Chaeruddin pada menit 17 dan Reinaldo Elias da Costa pada menit 87 melalui titik pinalti. Wasit Prasetyo Hadi menunjuk titik putih setelah Wiljan Pluim dijatuhkan oleh Sahrul Kurniawan. 

Sementara gol balasan BFC dicetak Lee Yoo-Joon pada menit 88 melalui sepakan kerasnya. Bola yang sempat menyentuh pemain PSM kemudian melambung tak mampu diraih kiper PSM, Syaiful.

Terpopuler: Sindiran Suporter Bali United, Media Asing Puji Indonesia

Ditanya soal keputusan wasit memberikan hadiah penalti bagi PSM di tiga menit laga berakhir, Pelatih BFC Simon McMenemy enggan bicara banyak. Ia juga tak mau menyalahkan pemainnya. 

Menurutnya, keputusan wasit yang menguntungkan tuan rumah sudah biasa terjadi di Liga 1. Apalagi jika terjadi benturan fisik di dalam kotak penalti. 

'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1

"Bisa dibilang jika tim tamu melakukan tekling seperti tadi, apalagi di dalam kotak penalti di lima menit terakhir, kalau wasit melihat entah itu kontak atau tidak pasti dikasih penalti," ucap Simon dalam keterangan pers seusai laga. 

Menurutnya, keputusan kontroversial wasit sudah menjadi hal yang bisa dalam kompetisi sepakbola di Indonesia. Apalagi, kata dia, jika tim-tim besar sekelas PSM Makassar menjadi tuan rumah. 

"Sama halnya ketika menghadapi tim-tim besar lainnya sebagai tuan rumah, Arema, Persib, (PSM) Makassar, mereka main di kandang, kita melakukan tekling seperti tadi di menit-menit akhir, pasti jadi penalti lah, pasti seperti itu," ujarnya. 

Gelandang BFC T.M Ichsan punya penilaian sama dengan Simon terkait keputusan wasit memberikan penalti bagi PSM. Menurutnya, keputusan Prasetyo Hadi menunjuk titik putih tidak tepat. 

"Situasi tadi itu fifty-fifty. Sahrul dan Pluim sama-sama rebut bola, kenapa penalti. Itu yang kami sesalkan. Seharusnya kami bisa membawa pulang poin hari ini," kata Ichsan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya