Bangun Teleskop Terbesar, Gunung di Chile Diledakkan

European-Extremely Large Telescope (E-ELT)
Sumber :
  • The Guardian
VIVAnews
Semua Orang Bisa Beli Fortuner, Cicilannya Rp3 Jutaan
- European Southern Obsevatory meledakan sebuah gunung di daerah Cerro Armazones, Chile. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah astronom melihat ruang angksasa secara lebih jelas.

Teuku Ryan Balas Tudingan Body Shaming Ria Ricis: "Dia Juga Pernah Komentari Penampilan Saya!"

Mereka meledakkan permukaan untuk membuat jalan bagi optik dan inframerah teleskop terbesar yang mereka miliki. Teleskop yang bernama European-Extremely Large Telescope (E-ELT) berada 3.000 meter atau 10.000 kaki di atas permukaan.
Drama Pernikahan Ria Ricis: Terbongkar Alasan Ibunda Teuku Ryan Sempat Tak Beri Restu


Dikutip
BBC
, Jumat 20 Juni 2014, penempatan di tengah-tengah gurun Atacama itu karena tempat tersebut memiliki kondisi langit yang tak berawan setiap tahunnya. Lokasinya memang terlihat gersang dengan sedikit awan. Hal ini memungkinkan astronom melihat kelahiran bintang dan galaksi secara rinci. Maka dari itu dibangunlah teleskop.


"Ini akan membuat kita lebih mudah mengamati alam semesta," ujar Dr Aprajita Verma selaku wakil proyek E-ELT ilmuwan dari tim Inggirs di Univesitas Oxford.


Dengan dukungan cuaca di sana maka memungkinkan teleskop menangkap 15 kali lebih banyak dari teleskop optik lainnya. Selain itu juga dapat membuat gambar 16 kali lebih tajam daripada Hubble Space Telescope yang mengorbit tinggi di atas bumi.


Verma mengatakan bila teleskop tersebut sudah dibangun akan mampu mengumpulkan cahaya yang cukup untuk melihat semesta. Bahkan peristiwa Big Bang ketika bintang-bintang dan galaksi terbentuk dapat diamati kemunculannya.


"Kita bisa melihat ketika alam semesta dilahirkan," ungkapnya.


Untuk memenuhinya, European Southern Obsevatory akan membuat 798 cermin heksagonal lebih kecil yang masing-masingnya 1,4 meter lebarnya dan kurang dari 50 milimeter tebalnya. Prototipe ini sedang dalam tahap produksi oleh Optic Glyndwr Ltd, yang terkait dengan Glyndwr University di Wales.


"Kita harus dapat menyesuaikan masing-masing untuk mendapatkan bentuk yang sempurna sebagai cermin utama dalam mendapatkan kualitas gambar terbaik," ucap seorang astronom Joe Liske, melansir
The Guardian
.


Fasilitas yang mumpuni ditambah daerah yang mendukung cuacanya bisa mempelajari atmosfer planet-planet yang jaraknya tepat.


"Tujuannya adalah untuk mencoba apakah ada kehidupan pada beberapa planet-planet itu," ujar Liske


Pembangunan E-ELT ini akan menghabiskan waktu kurang dari 10 tahun dan menelan biaya lebih satu milar euro atau Rp16 triliun.


European Southern Observatory telah membangun teleskop di 15 negara anggota, termasuk salah satunya di Inggris. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya