- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Ujian Nasional (UN) berbasis komputer telah dimulai, namun memang banyak kendala yang ditemui. Terkait dengan hal tersebut, Indosat Ooredoo menawarkan solusi agar UN berbasis komputer bisa lancar dilaksanakan.
“Kami bisa comment, kadang kita lihat masing-masing masih membuat solusi sendiri-sendiri. Kalau kita lihat, ini balik lagi ke e-education, sebaiknya semua sekolah itu punya single data center, lalu mereka running-nya di-cloud,” ujar Director and Chief Wholesale and Enterprise Officer Indosat Ooredoo, Herfini Haryono kepada VIVA.co.id usai acara peluncuran DRC Tier III Indosat di Jatiluhur, Purwakarta, Rabu 6 April 2016.
Herfini mengatakan, Indosat selalu mengusulkan hal demikian kepada sekolah-sekolah bahkan perguruan tinggi untuk menghadapi ujian tersebut.
Menurut Herfini, konektivitas juga menjadi penyebab jaringan “batuk-batuk”. Sebaiknya, ia mengatakan, seluruh sekolah menyeragamkan e-UN dengan tujuan koneksi tidak terlalu berat.
Jadi nantinya, meski wilayah itu punya layanan internet yang kurang bagus, UN berbasis komputer bisa tetap berjalan.
Ditambahkan, selain soal data center, hal yang penting yaitu arsitektur informasi teknologinya. Indosat Ooredoo mengaku telah mencoba menyampaikan kepada pemerintah agar aplikasi UN dibuat light (ringan) saja.
“Kita kan tahu tidak seluruh pelosok kota internet bagus, jadi itu aplikasinya harus diakalin. Jadi, itu masalah IT service yang kami juga siap,” katanya.
Era Digital, Indosat Ajak Siswa Belajar Coding
Digelar kompetisi coding untuk siswa SD hingga SMA
