- ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
VIVA.co.id – Maraknya seragan siber di jagad maya tentu membuat khawatir semua negara karena mengancam keamanan nasional. Namun, hal ini justru membuat para peretas (hacker) semakin dicari dan dibutuhkan.
Wakil Presiden Perusahaan Keamanan Dunia maya Rapid7 Inc., Jen Ellis mengatakan, bisnis perekrutan hacker saat ini sedang booming. Sebab, mereka sangat dibutuhkan untuk menjaga dokumen dan aset, baik itu perusahaan besar maupun negara.
"(Pekerjaan) Ini membutuhkan orang-orang hebat," kata Ellis, seperti dikutip situs Voa, Jumat, 28 Juli 2017. Ia lalu bercerita sedikit ke belakang sekita 10 atau 20 tahun lalu.
Kala itu, pilihan karir untuk bekerja di perusahaan teknologi sangatlah terbatas. Karena, perusahaan tersebut mayoritas dari perusahaan keamanan atau instansi pemerintah.
Namun, kini, karena teknologi telah 'mengambilalih dunia', maka peluang bekerja di industri ini terbuka lebar. "Seluruh sektor yang dahulu tidak banyak berhubungan dengan teknologi sekarang memerlukan proteksi," paparnya.
Perusahaan-perusahaan ini antara lain otomotif, alat kesehatan, dan IT yang terus berkembang, dari thermostat dan tangki ikan hingga perangkat keamanan rumah.
Pada bulan lalu, organisasi nirlaba yang fokus pada siber, The nonprofit Center for Cyber Safety and Education, memperkirakan bahwa dibutuhkan 1,8 juta pekerja keamanan profesional pada 2022.
Menurutnya, sepertiga dari manajer perekrutan berencana untuk meningkatkan tim keamanan mereka setidaknya 15 persen. Bagi hacker yang lebih suka memilih 'sesuatu', mayoritas perusahaan sekarang menawarkan 'keistimewaan' untuk mereka.
"Mereka (hacker) ditawari gaji dan fasilitas gila-gilaan. Tapi, perusahaan harus waspada karena bisa saja hacker yang direkrutnya itu justru pelaku kriminal atau mata-mata," jelasnya.