- Huffingtonpost
VIVAnews - Google dan Microsoft berencana untuk menyematkan fitur baru bernama Kill-Switch. Fitur ini telah lama menjadi incaran kedua sistem operasi mobile ternama itu.
Ketertarikan keduanya terhadap "tombol pembunuh" itu dikarenakan fitur tersebut mampu "melumpuhkan" sebuah smartphone dari jarak jauh. Fitur ini sangat berguna untuk smartphone pengguna yang dicuri.
Sekali "tombol pembunuh" diaktifkan, maka smartphone tidak akan lagi menyala dan sama sekali tidak berfungsi selamanya.
Dilansir melalui BBC, Jumat 20 Juni 2014, pihak keamanan di beberapa negara dilaporkan telah menyarankan kedua vendor software mobile itu untuk mengaplikasikan "tombol pembunuh" pada sistem operasi yang mereka miliki. Diharapkan fitur itu akan menjadi fitur wajib yang tersemat dalam sistem operasi Android ataupun Windows mobile.
Menurut laporan yang dipaparkan BBC, tingkat pencurian ponsel, khususnya smartphone terus meningkat setiap waktu. Tidak hanya di beberapa negara, tapi hampir di seluruh negara di dunia.
Laporan dari pihak keamanan Amerika menyatakan, sebanyak 3,1 juta perangkat mobile di Amerika telah dicuri sepanjang 2013. Angka ini naik dua kali lipat dibanding tingkat pencurian 2012 yang mencapai 1,5 juta unit.
Untuk mengatasi masalah tersebut, regulator di Amerika meluncurkan sebuah program bertajuk "Secure Our Smartphone". Dalam proyek tersebut, produsen teknologi diminta melakukan langkah pencegahan guna meminimalisasi pencurian smartphone.
"Sebuah 'tombol pembunuh' bisa diaktifkan dalam perangkat multimedia untuk membuatnya menjadi tak berfungsi. Fitur ini diharapkan bisa membuat banyak ponsel yang dicuri menjadi tak berarti dan tidak memiliki daya jual," lapor kejaksaan agung di New York.
Sebelumnya, Apple dan Samsung merupakan dua produsen ponsel terbesar yang telah menyematkan fitur "kill-switch" dalam perangkat buatan mereka. Dengan adanya campur tangan Google dan Microsoft, secara otomatis Kill-Switch akan populer di kalangan pengguna smartphone. (art)
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
