- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAlife - Ustaz Solmed tak mendampingi sang istri, April Jasmine saat melahirkan buah hati mereka. Ketika bayi laki-laki itu lahir secara caesar di RS Bunda Menteng, Jakarta Pusat, pukul 21.55 pada Senin, 22 Juli 2013 Solmed tengah bekerja di Pangkalan Bun, Kalimantan. Ia baru berangkat pagi hari, dan sore harinya langsung mendengar kabar soal sang istri.
"Sedih sih, tapi mau bagaimana lagi, saya ada acara di Kalimantan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin malam.
Kelahiran buah hatinya memang maju dari prediksi awal. Absennya Solmed membuatnya tak bisa mengumandangkan azan di telinga sang buah hati. Akhirnya, sang ayah lah yang melakukannya.
"Saya masih di sini gimana mau azanin. Kalau lewat alat komunikasi agak susah ya," kata dia melanjutkan.
Meski sedih, Solmed tetap bahagia karena ini merupakan anak pertamanya, sekaligus cucu pertama di keluarganya. Beruntung, saat mendengar kabar bahagia itu semua pekerjaannya telah tuntas. Pagi ini, ia akan tiba di Jakarta dan berencana langsung ke rumah sakit.
Sayang, mungkin hanya sebentar ia berada di samping istrinya. Pasalnya, pemilik nama lengkap Soleh Mahmud itu masih punya sederet kegiatan di bulan Ramadan. Apalagi, kelahiran kali ini tak diprediksi sebelumnya. Menurut perhitungan awal, seharusnya April baru melahirkan pada 13 Agustus mendatang. Solmed sudah terlanjur mengosongkan waktu pasca lebaran dan tak mau mengisi acara halal bihalal.
"Saya berpikir lahirannya habis lebaran, jadi beberapa acara ke depan saya tetap mengisi," lanjutnya.
Minggu ini saja, jadwalnya banyak ke luar kota. Dari Pangkalan Bun, ia masih harus ke Indramayu, Tanjung Pinang, Jambi, Lamongan, Lampung, Tuban, dan Semarang.
"Gimana lagi, kasihan orang juga kan. Sudah persiapan, mendadak dibatalkan," ujar Solmed lagi.
Meski di luar prediksi, Solmed menegaskan itu tidak akan mengganggu jadwal dakwahnya. Menurutnya, itu sudah takdir dan harus dijalani. (eh)
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
