Sumber :
VIVAlife - Pernah memimpikan menginap di hotel bawah tanah? Ada bisa mewujudkannya di Coober Pedy, dekat Adelaide, Australia Selatan. Bukan menginap di gua, tapi ini benar-benar hotel bawah tanah dengan fasilitas "normal".
Baca Juga :
Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai
Tempat tidur nyaman, bar, dan kamar mandinya sama seperti hotel-hotel pada umumnya. Kota yang mendapat julukan 'Opal City' ini memang memiliki banyak penginapan. Kota inipun merupakan kota wisata favorit.
Baca Juga :
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Tidak saja hotel untuk wisatawan saja yang dibangun di bawah tanah. Hampir setengah dari penduduk Coober Pedy juga membangun rumahnya di bawah tanah. Demikian juga dengan toko buku, gereja, lapangan golf, dan fasilitas umum lainnya.
Coober Pedy sendiri dikenal sebagai kota tambang penghasil batu mulia jenis opal. Dikatakan, 95 persen pasokan opal di seluruh dunia berasal dari sini. Ini juga yang menjadi alasan mengapa para penduduk hidup dengan cara "menyusup" ke bawah tanah. Saat musim panas yang mencapai 40 derajat celsius, para penduduknya lebih memilih tinggal di gua-gua, yang dihasilkan dari galian tambang.
Kebiasaan ini sudah ada sejak tahun1916, dan akhirnya menjadi pilihan yang memberi kenyamanan. Mereka memilih untuk tetap tinggal di bawah tanah dengan suhu yang bersahabat. Dari jauh, permukaan gurun ini yang tampak cerobong-cerobong asap dari bawah dan gundukan-gundukan tanah yang menyerupai jamur. Menurut penduduk, biaya membangun rumah bawah tanah juga lebih murah dibandingkan dengan membangun rumah dengan metode konvensional. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Coober Pedy sendiri dikenal sebagai kota tambang penghasil batu mulia jenis opal. Dikatakan, 95 persen pasokan opal di seluruh dunia berasal dari sini. Ini juga yang menjadi alasan mengapa para penduduk hidup dengan cara "menyusup" ke bawah tanah. Saat musim panas yang mencapai 40 derajat celsius, para penduduknya lebih memilih tinggal di gua-gua, yang dihasilkan dari galian tambang.
