Pabrik Alutsista Akan Dibangun di Surabaya

Alutsista (alat utama sistem senjata) TNI
Sumber :
  • ANTARA/Jessica Wuysang

SURABYA POST - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro, siap membangun industri alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam skala besar di Kota Surabaya.

Mantan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) ini tidak menjelaskan, kapan pembangunannya akan dimulai, namun tujuan pembangunan yakni mendorong agar industri alutsista dalam negeri dapat berkembang pesat, sebab dapat meningkatkan pertahanan dan ekonomi dalam negeri.

Ia menjelaskan dengan benyaknya perusahaan yang bergerak di bidang alutsista, maka selain bisa memenuhi kebutuhan latihan militer di Indonesia, juga dapat meningkatkan ekonomi yang kemudian dapat membuka peluang tenaga kerja, khususnya di sejumlah daerah.

"Konkret dorongan pemerintah agar perusahaan alutsista semakin pesat, yakni mempermudah sertifikasi pembuatan senjata dan mendukung munculnya sejumlah perusahaan swasta," katanya.

Dengan banyaknya perusahaan yang memproduksi alutsista, maka Indonesia tidak akan ketergantungan dengan luar negeri dalam hal permasalahan alutsista.

"Tumbuhnya perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan dalam negeri, maka kita tidak lagi tergantung dengan luar negeri," tegasnya.

Ia menjelaskan, setiap tahunnya kebutuhan alutsista di lingkungan TNI AU semakin meningkat, oleh karena itu harus didukung oleh produksi yang cukup. "Kebutuhan semakin meningkat maka sektor industri pertahanan juga harus ditingkatkan," katanya.

Pemilik pabrik PT Sari Bahari, Ricky Hendrik Egam mengatakan, permasalahan perusahaan swasta bidang alutsista yakni sertifikasi. Ia menjelaskan, industri yang digelutinya sejak tahun 1993 ini masih kesulitan mengurus sertifikasi jenis rudal dan roket.

PT Sari Bahari merupakan rekanan dari PT Pindad, dan setiap bulannya mampu memproduksi hingga 100 unit bom P 100 dengan ukuran casing diameter 273 milimeter dengan total berat 125 kilogram.

Bom hasil PT Sari Bahari ini pernah digunakan oleh pesawat Sukhoi SO-27 SK dan pesawat tempur F5 Tiger milik Amerika.

Imigrasi Ungkap Asal Usul Kasus Video Sekte Sesat Bule di Bali
Ilustrasi dolar Amerika Serikat

Tidak Pakai Dolar, Rusia Beli Senjata dari India Gunakan Rupee

Rusia baru-baru ini membeli hampir US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 64,4 triliun peralatan pertahanan dan senjata buatan India dengan menggunakan mata uang lokal Rupee.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024