- ANTARA/Ujang Zaelani
VIVAnews - Gerakan anti Jepang tengah terjadi di negeri Tirai Bambu, setelah dipicu oleh sengketa memperebutkan pulau tak berpenghuni.
Imbasnya penjualan mobil buatan Jepang mengalami penyusutan untuk pertama kalinya dalam delapan bulan. Konsumen di China memboikot merek Jepang dan beralih ke merek Amerika, Eropa dan Korea.
Dilansir Automotive News China, Senin 15 Oktober 2012, angka penjualan Toyota dan Nissan anjlok ke level terendah mereka sejak 2008. Sementara Bloomberg melaporkan bahwa Honda mengalami bulan terburuk sejak Mei 2011.
Penjualan kendaraan merek Jepang merosot 41 persen menjadi 160.000 unit pada bulan lalu, memangkas pangsa pasar dari 20,5 persen di periode yang sama pada tahun lalu menjadi 12,2 persen.
Sementara Toyota dan Honda mengurangi produksi hingga setengahnya dengan cara memotong jam kerja dan memperlambat kecepatan jalur produksi.
Sebaliknya, penjualan meningkat untuk produk mobil Korea, Hyundai, sekitar 15 persen menjadi 84.188 unit mobil. Sementara penjualan mobil merk Audi yang bergerak di bawah Volkswagen Group juga meningkat 20 persen di China, BMW meningkat 55 persen dan Mercedes-Benz 10 Persen.
Asosiasi Industri Mobil China memperkirakan penyusutan penjualan kendaraan akan terus berlangsung hingga Oktober ini.
Diketahui situasi memanas antara kedua negara terkait kepulauan sengketa di Laut China Timur. Massa di China memprotes rencana Jepang membeli pulau Senkaku/Diaoyu dan membakar produk-produk Jepang, termasuk mobil. (eh)