- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Sebanyak delapan musisi kelas dunia siap mengguncang panggung Jakarta mulai September hingga awal tahun depan. Adalah promotor PT Prima Java Kreasi atau lebih dikenal sebagai Big Daddy yang sudah memastikan akan memboyong sejumlah musisi internasional ke Jakarta.
”Kami sudah mendapatkan kontrak senilai US$7 juta untuk pelaksanaan delapan konser hingga tahun 2012 mendatang," kata Sekretaris Perusahaan Prima Java Kreasi, Hanny Marpaung, dalam rilis yang diterima VIVAnews.
Musisi internasional yang sudah dipastikan datang dalam waktu dekat antara lain Yellowcard, BadReligion, dan Panic! At The Disco. Ketiganya akan tampil dalam pertunjukan musik 'Big Wave Fesival' yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 20 September mendatang.
Sementara band asal Amerika yang terkenal dengan lagu 'In The End', Linkin Park dijadwalkan tampil di Stadion GBK, keesokan harinya atau pada 21 September 2011. Hingga tahun depan, Big Daddy akan mendatangkan musisi papan atas dunia lainnya seperti Sade, Richard Marx (25 Oktober), Elton John (18 November), Rod Stewart (31 Januari 2012).
Tak hanya konser musik, Big Daddy juga siap menggelar sejumlah pertunjukan untuk keluarga, seperti Disney Live, Disney on Ice, Monster Jam dan dan Phantom of the Opera. Menurut Presiden Direktur Prima Java Kreasi, Michael Rusli, pihaknya terus melakukan ekspansi dan investasi di bidang infrastruktur seiring tingginya pertumbuhan bisnis pertunjukan. Salah satunya adalah dengan melakukan penambahan modal.
"Sumber dana yang paling sesuai saat ini adalah melalui pasar modal. Untuk itu kami saat ini berencana melakukan IPO yang kami harapkan dapat terlaksana di akhir tahun 2011 dengan target dana yang diperoleh sekitar Rp300 miliar," ungkap Michael.
Ia mengungkapkan, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai aktivitas konser, pendidikan dan ivestasi infrastruktur di awal 2012.
Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan
Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.
