Dolar AS Mulai Menguat, Harga Emas Makin Merosot

Harga emas naik.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Harga emas internasional dibanderol turun pada perdagangan pagi ini. Melemahnya harga emas karena mulai menguatnya dolar Amerika Serikat, yang mulai bangkit dari level terendahnya selama tiga tahun terakhir pada pekan lalu. 

Dilansir dari Reuters, Rabu 21 Februari 2018, harga emas di pasar spot internasional turun 0,6 persen ke level US$1.339 per ons. Penurunan tersebut terbesar selama dua pekan terakhir. 

Sementara itu, emas berjangka AS turun lebih dalam sebesar 1,2 persen menjadi US$1.340 per ons. Penurunan itu terbesar sejak November 2017. 

Loga kuning AS tertekan aksi investor yang masih menunggu notulensi pertemuan bank sentral AS (the Fed) terbaru, yang memberikan sinyal mengenai prospek ekonomi AS ke depannya. 

Emas domestik

Di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk, diperdagangkan turun Rp4.000 per gram dibandingkan harga pembukaan kemarin. 

Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Rabu 21 Februari 2018, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol Rp637 ribu per gram.

Untuk pembelian kembali, atau buyback, Antam menetapkan harga Rp567 ribu per gram. Harga tersebut, turun Rp4.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.

Berikut harga emas berdasarkan ukuran. Emas lima gram Rp3,04 juta, 10 gram Rp6,03 juta, 25 gram Rp15 juta, dan 50 gram Rp29,9 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp59,8 juta, 250 gram Rp149,5 juta, dan emas 500 gram Rp298,9 juta.

Untuk produk Batik all series ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,48 juta dan Rp12,57 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran dua dan lima gram dibanderol Rp1,31 juta serta Rp3,11 juta.

Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. Dan, untuk hari ini emas ukuran 250 gram dan 500 gram tidak tersedia