RI Masuk Financial Stability Board

Sumber :

VIVAnews - Indonesia masuk dalam Financial Stability Board guna menkoordinasikan regulasi bidang finansial antarnegara.

"Badan ini akan melakukan koordinasi policy antarnegara," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai pembukaan Investor Summit dan Capital Market Expo 2009, Jakarta, 2 Desember 2009.

Ia menceritakan, forum itu merupakan permintaan negara yang tergabung dalam forum G20 agar negara-negara di luar forum tersebut dapat berkoordinasi mengenai kebijakan finansialnya. "Permintaan ini belajar dari krisis 2008," ujar Sri Mulyani.

Pasalnya, Menkeu melanjutkan, banyak bank besar yang beroperasi lintas negara.

"Bank seperti HSBC, JP Morgan, Citibank, RBS, dan HSBC beroperasi accros country, jika salah satunya mengalami krisis, tidak tertutup kemungkinan negara yang menjadi tempat operasi bank-bank tersebut terkena dampaknya," kata dia.

Rencananya, Financial Stability Board ini akan memiliki regulasi yang berimplikasi dengan negara-negara yang terkait. Maksudnya, jika bank sentral negara asal bank operasi mengeluarkan kebijakan, negara host atau tempat bank itu beroperasi akan berkoordinasi. "Bentuknya supervisory," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengakui, bentuk regulasi berupa kerja sama global dalam moneter dan fiskal. Regulasi stimulus moneter misalnya, menurunkan tingkat suku bunga.

"Di Amerika dan negara-negara Eropa saat ini, tingkat suku bunganya sudah turun mendekati nol persen," kata Sri. Sementara itu, stimulus fikal ditunjukkan dengan meningkatnya defisit dan menciptakan likuiditas yang cukup.

Dia menuturkan, forum ini juga akan mengeluarkan aturan guna menyesuaikan aturan yang sudah dikeluarkan sebelumnya. "Tahun lalu banyak aturan yang dikelurkan tidak norma," kata Sri Mulyani.

Tapi saat ini, Sri Mulyani menambahkan, kondisi sudah tidak lagi krisis, sehingga perlu adanya penyesuaian kembali. "Ini akan mempengaruhi suku bunga, inflasi, dan hal-hal yang penting dalam investasi," ujarnya.

antique.putra@vivanews.com