Proyek Rumah Susun Tertunda Perizinan

Sumber :

VIVAnews - Pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) akan tertunda dalam tiga bulan ini akibat sulitnya perizinan dari pemerintah daerah (Pemda).

Pergantian pimpinan gubernur DKI Jakarta disinyalir sebagai penyebabnya. Padahal, dari 300 menara (tower) rusunami hampir semuanya berlokasi di DKI Jakarta.

Presiden Direktur Bahama Group Reddy Hartadji mengatakan, proses peninjauan ulang dan perizinan yang telah diberikan gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Sutiyoso kembali ditelaah oleh Gubernur Fauzi Bowo. Tentunya, hal tersebut akan berpengaruh pada pembangunan rusunami.

"Langkah gubernur DKI yang baru untuk meninjau ulang pembangunan rusunami akan membuat para pengembang khawatir. Sebab, proyek penyediaan perumahan untuk rakyat menengah ke bawah itu diperkirakan terganggu," jelasnya di Jakarta, Minggu, 23 November 2008.

Bahma grup yang menjadi kontraktor 13 proyek pembangunan rusunami di berbagai wilayah Jakarta, meminta pada Pemda DKI agar ada kejelasan perizinan. Sehingga, pihaknya dapat segera menuntaskan pekerjaan. "Kalau kami tidak diberikan kepastian dari pemerintah, sulit juga melanjutkan sesuai dengan target waktu," ujar Reddy.

Apalagi, Reddy menyebutkan, permintaan perumahan kelas menengah ke bawah termasuk rusunami, termasuk yang tidak terpengaruh krisis. Sebab, perrmintaan properti tersebut masih tumbuh. "Meskipun ada penurunan permintaan, masyarakat yang membutuhkan hunian masih sangat besar," jelasnya.

Menurut dia, penundaan itu juga berakibat pada berhentinya proses kegiatan produktif yang dapat mendorong perekonomian di tengah  kesulitan.

Sebagai ilustrasi, Reddy membeberkan, jika 200 tower rusunami masing-masing seluas 1,5-3,5 hektare dengan nilai sekitar Rp 3,5 miliar, maka uang yang berputar dalam sektor itu bisa mencapai Rp 7 triliun. "Ini jumlah yang sangat besar dan menunjang perputaran sektor riil," tegasnya.

Sehingga, Reddy meminta, baik pemerintah daerah maupun menteri negara perumahaan rakyat untuk segera mencarikan jalan keluarnya. Sebab, usaha rusunami itu bernilai produktif tinggi dan semuanya berasal dari dalam negeri dari pekerja hingga bahan baku.