Penumpang Garuda Menyusut karena Harga TIket Mahal, Ini Buktinya

Pramugari Garuda Indonesia kenakan Kebaya Pertiwi karya Anne Avantie.
Sumber :
  • Instagram @anneavantieheart

VIVA – Mahalnya tiket pesawat Garuda Indonesia terbukti membuat penumpang maskapai penerbangan pelat merah itu merosot. Kenaikan tiket di Garuda pada tahun ini pun mencapai rata-rata 25-30 persen. 

Berdasarkan data Garuda Indonesia, dikutip VIVAnews, Kamis 26 Desember 2019, penurunan penumpang rute domestik yang diangkut hingga September 2019 mencapai 3,1 juta penumpang. Jumlah tersebut turun 21,8 persen, dari periode yang sama pada 2018 sebanyak 14,3 juta, menjadi 11,2 juta penumpang. 

Pada rute internasional penurunan tersebut tercatat sebesar 6,2 persen. Dengan jumlah penurunan 300 ribu penumpang, dari pada 2018 sebanyak  3,5 juta menjadi 3,2 juta penumpang. 

Penurunan pun terjadi pada kinerja angkutan kargo perusahaan baik domestik maupun internasional. Untuk domestik penurunannya hingga 27,3 persen, atau menjadi 133,3 ribu ton dari sebelumnya pada September 2018 sebanyak 183,6 ribu ton. 

Sementara itu, untuk kargo internasional penurunannya sebanyak 10,9 persen. Yaitu dari 81,97 ribu ton pada 2018 menjadi 73,06 ribu ton hingga akhir kuartal III 2019. 

Kinerja Garuda ini pun menjadikan Garuda sebagai maskapai penerbangan dengan pertumbuhan penumpang terendah di Asia. Posisi pertama ditempati oleh China Southerm Airlines, disusul oleh Singapore Airlines dan Asia Pasific.