Harga Tiket Pesawat Domestik Bikin Masyarakat Menjerit, Sandiaga Uno: Itu Kelas Bisnis!

Menparekraf RI, Sandiaga Uno
Sumber :
  • Dok. Istimewa

JAKARTA – Harga tiket penerbangan domestik selama beberapa waktu belakangan ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat tanah air. Harga tiket penerbangan domestik bahkan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan tiket internasional.

5 Negara Asia Tenggara Diajak Thailand Terapkan Skema ala Visa Schengen

Maka tak heran jika belakangan ini ramai di media sosial, banyak masyarakat di tanah air lebih memilih untuk berlibur ke luar negeri dibandingkan dengan berlibur di dalam negeri. Melihat fenomena yang ramai di media sosial tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno angkat bicara. 

Dijelaskannya bahwa keluhan tiket mahal oleh pengguna media sosial itu ternyata tiket kelas bisnis bukan tiket kelas ekonomi. Dijelaskan Sandi bahwa hingga saat ini tiket penerbangan kelas bisnis sendiri merupakan kewenangan dari pihak maskapai.

Festival Semarapura Kembali Digelar, Pemkab Klungkung Siapkan Ribuan Seniman dan Booth UMKM

"Netizen mengeluh tiketnya mahal, saya membaca dari Kementerian Perhubungan ternyata yang banyak dikeluhkan netizen itu berkaitan dengan tiket bisnis. Sementara tiket yang ekonomi yang diatur pemerintah, yang tiket bisnis ini semuanya menjadi kewenangan maskapai oleh karena itu," kata Sandi dalam acara Extend WBSU 2024, 'Mudik Aman, Tenang dan Nyaman untuk Parekraf yang Berkelanjutan di Jakarta Selatan, Senin 1 April 2024.

Sejuta Pohon Hijaukan Labuan Bajo: Komitmen Pemerintah Wujudkan Green Tourism

Lebih lanjut diungkap oleh Sandi bahwa hingga saat ini, tiket ekonomi masih berada di dalam tarfi ambang batas atas dan tarif ambang batas bawah yang sudah ditentukan.

"Kementerian perhubungan sampaikan pantauan kementerian perhubungan tiket ekonomi masih di dalam tarif ambang batas atas dan bawah," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan banyaknya masyarakat tanah air yang memilih berlibur ke luar negeri lantaran tiket penerbangan lebih murah. Sandi mengungkap bahwa hal tersebut memang sah-sah saja, terlebih banyaknya tawaran promo dari maskapai ke sejumlah destinasi luar negeri. Namun demikian, dia berharap masyarakat tetap bisa berwisata di dalam negeri.

"Namun memang banyak di destinasi luar negeri terpicu promo-promo maskapai penerbangan yang memberikan diskon penerbangan jauh lebih murah dibandingkan destinasi wisata di dalam negeri. Saya menyampaikan sah-sah saja selama kita menambah penerbangan total sekarang kita di bawah 700 ideal 420 tapi selagi berwisata kita dahulukan dulu wisata di dalam negeri," kata dia.

Sandi juga meminta agar masyarakat tanah air bisa mengutamakan berlibur di dalam negeri. Dibandingkan dengan berlibur dan menghabiskan uang di luar negeri.

"Kalau kita berwisata di luar negeri ini tentunya harapkan untuk wisatawan Indonesia bisa mengedepankan produk-produk dalam negeri kita. Jangan banyak menghabiskan devisa di luar negeri, tapi menggerakkan ekonomi lokal," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya