Intip Cara Agar KPR Disetujui Bank tapi Punya Utang

Ilustrasi utang.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Beli rumah secara tunai memang cukup sulit karena butuh dana besar. Meski Anda berniat menabung sejak sekarang, kemungkinan rumah tersebut baru bisa terbeli belasan tahun yang akan datang.

Sementara itu, harga properti dalam beberapa tahun ke depan diprediksi semakin meningkat. Jika melihat kenyataan ini, pengajuan KPR tentu akan menjadi keputusan yang tepat.

KPR memungkinkan bagi siapa saja untuk memiliki rumah dengan lebih mudah dan cepat. Sebab, Anda bisa membelinya dengan cara mencicil saja. Anda hanya perlu menyiapkan sejumlah dana sebagai uang muka, lalu melengkapi semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak bank.

Pengajuan KPR akan diproses oleh pihak bank dan akan disetujui jika pengajuan tersebut memenuhi semua syarat yang ditentukan. Selain berbagai dokumen pendukung, kondisi keuangan menjadi poin terpenting dalam pengajuan KPR ini.

Belum lagi bila ternyata Anda memiliki utang di tempat lain. Nah, rasio utang inilah yang akan dipertimbangkan bank buat meloloskan pengajuan kredit rumah Anda.

Lalu, berapa sih rasio utang yang bisa diterima oleh bank saat Anda mengajukan KPR? Biar pengajuan KPR Anda disetujui, ketahui cara hitung rasio utang Anda seperti dikutip dari Cermati.com.


1. Berapa Penghasilan dan Jumlah Utang Anda?

Berapa jumlah utang Anda dan berapa persen penghasilan yang harus Anda alokasikan untuk membayar cicilannya setiap bulan? Kedua hal ini menjadi pertanyaan penting ketika Anda berniat mengajukan kredit ke bank, termasuk KPR.

Bank tidak hanya akan melihat besarnya penghasilan Anda saja, tapi juga akan mempertimbangkan kemampuan keuangan untuk menanggung cicilan KPR yang akan Anda mulai tersebut.

Kemampuan Anda menanggung utang yang baru ini tentu akan sangat dipengaruhi oleh jumlah penghasilan dan juga jumlah utang yang saat ini sudah Anda punya. Pada dasarnya, rasio utang maksimal yang bisa ditanggung di dalam penghasilan hanya sebesar 30-40 persen saja.

Artinya, jika melebihi jumlah tersebut, maka kondisi keuangan sudah tidak bisa dianggap sehat. Di dalam dunia perbankan, kondisi ini dianggap memiliki risiko yang tinggi dan akan berpeluang menimbulkan kredit macet di masa yang akan datang.

Dalam penilaian rasio utang ini, bank tidak hanya akan melihat kondisi keuangan Anda saat ini saja. Namun pihak bank juga akan memperhitungkan kondisi keuangan Anda setelah pengajuan KPR tersebut dilakukan.

Meski saat ini Anda memiliki utang atau tidak sama sekali, rasio utang yang paling tinggi setelah pengajuan KPR tersebut tetap saja tidak bisa melebihi 40 persen dari penghasilan tetap bulanan Anda tersebut.

2. Cara Menghitung Rasio Utang yang Layak untuk Pengajuan KPR

Meski gaji Anda besar dan bisa memenuhi semua kebutuhan dengan baik, namun jika rasio utang tidak sesuai, maka pengajuan KPR Anda akan ditolak oleh pihak bank. Penting untuk menyesuaikan nilai rasio utang di dalam keuangan Anda, sebelum akhirnya Anda mengajukan permohonan KPR kepada pihak bank.

Contoh: 
    • Penghasilan tetap per bulan Rp10 juta
    • Biaya hidup Anda Rp4,5 juta
    • Cicilan mobil Rp2,5 juta 
    • Tabungan per bulan Rp3 juta

Dalam kondisi keuangan di atas, Anda hanya memiliki rasio utang sebesar 25% dan sisa tabungan sebesar Rp3 juta per bulannya. Anda mungkin berpikir bahwa jumlah tabungan tersebut tentu memungkinkan Anda membayar sejumlah cicilan KPR sebesar Rp2 jutaan setiap bulannya. 

Jika melihat rasio utang yang Anda miliki, maka pihak bank akan berpikir ulang untuk memberikan Anda sejumlah utang yang baru. Dengan kondisi keuangan di atas, pengajuan KPR Anda mungkin tidak akan disetujui oleh pihak bank, meski Anda masih memiliki sejumlah uang yang bisa dialokasikan untuk cicilan setiap bulannya.

Jika KPR Anda disetujui dengan jumlah cicilan sekitar Rp2,5 juta per bulannya, maka secara otomatis rasio utang Anda akan menjadi 50 persen, di mana cicilan mobil ditambah dengan cicilan KPR Anda akan menjadi sebesar Rp5 jutaan per bulannya. Ini rasio utang yang tidak lagi seimbang dan berisiko memperburuk keuangan. 

Agar KPR Anda bisa disetujui oleh pihak bank, maka Anda wajib membuat rasio utang menjadi layak, bahkan setelah nantinya Anda memiliki sejumlah cicilan KPR tersebut. Anda perlu melakukan pelunasan terhadap utang yang ada saat ini atau cicilan mobil Anda terlebih dahulu.

Sehingga kondisi keuangan menjadi siap untuk menerima sejumlah utang yang baru. Saat Anda sudah melakukan pelunasan cicilan utang tersebut, maka kondisi keuangan Anda akan seperti berikut ini:
    • Penghasilan tetap per bulan Rp10 juta
    • Biaya hidup Anda Rp4,5 juta
    • Tabungan per bulan Rp5,5 juta

Dengan kondisi di atas, Anda akan lebih siap untuk menanggung sejumlah utang KPR di dalam keuangan Anda. Pihak bank akan melihat ini sebagai kondisi yang layak dan besar kemungkinan akan menyetujui pengajuan KPR Anda tersebut.

3. Pahami Rasio Utang dan Siapkan Keuangan Anda dengan Baik

Bagi Anda yang berniat mengajukan KPR dalam waktu dekat, pastikan Anda memahami dengan baik rasio utang terlebih dahulu. Hal ini akan sangat memengaruhi disetujui atau tidaknya pengajuan KPR Anda oleh pihak bank.

Siapkan kondisi keuangan Anda dengan baik dan miliki rasio utang yang seimbang, sehingga pengajuan KPR Anda bisa langsung disetujui oleh pihak bank.