Investasi Tumbuh 8 Persen Saat Corona Bukan Cermin Kondisi Sebenarnya

Sumber :

VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan bahwa kinerja investasi masih bisa tumbuh hingga delapan persen pada kuartal I-2020. Namun, data tersebut bukan mencerminkan kondisi sebenarnya di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Hal tersebut dikatakan Kepala Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. Menurut dia, masih baiknya data investasi kuartal I-2020 itu disebabkan pola investasi yang direncanakan jauh di bulan-bulan sebelumnya, apalagi data Covid-19 di Indonesia baru ada pada Maret 2020.

"Angka-angka itu harus dipahami belum mencerminkan apa yang terjadi sepanjang 2020," kata dia saat telekonferensi, Senin, 20 April 2020.

Febrio mengatakan, yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah tren investasi pada kuartal II maupun kuartal III-2020 yang akan mengalami pertumbuhan negatif. Sebab, menurutnya, meski dana investasi itu ada namun aktivitas realisasinya akan terhenti karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Uang ada tapi aktivitas produksi tidak bisa karena ada PSBB. Jadi bukan hanya uang terbatas, gerak sosial juga terbatas. Sehingga itu yang memang akibatkan perekonomian tidak gerak," tuturnya.

Senada, Kepala Ekonom Bank Sentral Asia, David Sumual mengatakan, capaian investasi tersebut memang telah diperkirakan banyak pihak. Namun, kuartal II dan III diperkirakannya akan menjadi masa-masa terberat bagi ekonomi secara keseluruhan, termasuk investasi.

"Pelaksanaan proyek sangat sulit karena ada PSBB dan keterbatasan likudiitas dialami dan juga ini makanya perlu countercyclical policy. Untuk kali ini krisisnya di segala aspek, bukan hanya konsumsi, investasi tapi perdagangan luar negeri," tuturnya.