Pengusaha Mebel Minta Penjadwalan Ulang Utang

Sumber :

VIVAnews - Pengusaha industri mebel meminta perbankan mau menjadwalkan ulang (rescheduling) utang mereka. Pasalnya, sebagian besar pengusaha mengalami penundaan (postpone) dan pembatalan kontrak pesanan.

"Penundaan diminta pembeli hingga Maret tahun depan, padahal sesuai kontrak seharusnya dikirim sekarang," kata Chairman Asmindo Ambar Tjahyono di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2008.

Data Asosiasi Meubel Indonesia (Asmindo) hingga kuartal III 2008 menunjukkan, sudah ada 20 perusahaan yang mengalami penundaan
pesanan dan 10 perusahaan dibatalkan kontraknya.

Padahal, 30 perusahaan tersebut merupakan perusahaan menengah hingga besar yang mempekerjakan masing-masing minimal 1.000 karyawan.

Menurut Ambar, penundaan pesanan dilaporkan sebulan yang lalu oleh 30 perusahaan dan sebagian besar dilakukan oleh pembeli dari Eropa. "Total potensi kehilangan sebesar US$150 juta," jelasnya.

Akibatnya, dia menambahkan, arus kas (cash flow) perusahaan terganggu dan tidak mampu membayar utang bank. 

Asmindo minta rescheduling utang setidaknya untuk 8 bulan ke depan, mulai Januari tahun depan. Mengingat, pengusaha harus mengalihkan pasar ekspor dari Amerika dan Eropa ke negara potensial lainnya. "Alihkan pasar tidak mungkin dilakukan cepat, sekitar 8 bulan baru bisa," kata Ambar.

Selama ini, menurut dia, pasar ekspor mebel Indonesia sebagian besar ke Amerika dan Eropa masing-masing sebesar 30 persen. Akibat menurunnya permintaan, ekspor mebel ke negara-negara tersebut diperkirakan turun sekitar 5-10 persen.