Wall Street Rebound Setelah Koreksi Tajam

Sumber :

VIVAnews - Setelah terkoreksi di akhir perdagangan saham Senin lalu, indeks harga saham di bursa Wall Street berbalik arah menguat (rebound) di akhir perdagangan Selasa sore, 2 Desember 2008 (Rabu pagi WIB). Indeks saham industri Dow Jones naik tajam 270 poin dan indeks utama lain juga meningkat lebih dari 3 persen.

Indeks Dow ditutup naik 270 poin (3,31 persen) ke level 8.419,09 dari penutupan Senin lalu, yang anjlok 7,70 persen akibat adanya berita kepastian resesi yang dialami Amerika Serikat (AS) dan turunnya penjualan ritel selama liburan akhir pekan lalu.

Indeks utama lain juga ditutup menguat, seperti indeks Standard & Poor 500 yang naik 32,60 poin (3,99 persen) ke posisi 848,81 dan indeks gabungan Nasdaq yang terangkat 51,73 poin (3,70 persen) ke level 1.449,80.

Begitu pula, denga indeks perusahaan-perusahaan kecil lain seperti Russell 2000 yang ditutup meningkat 24,75 poin (5,93 persen) ke posisi 441,82.

Sentimen positif  bursa Wall Street tersebut dipicu gambaran pasar yang lebih baik daripada yang diperkirakan, seperti General Electric. Sentimen juga muncul, dengan adanya harapan terhadap pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan membantu menyelamatkan tiga perusahaan otomotif besar Detroit, yaitu General Motors, Ford, dan Chrysler.

Ryan Detrick, ahli strategi pasar Investment Research Schaeffer mengatakan bahwa mungkin optimisme pasar muncul secara berlebihan. Sebab, kata dia, pada pekan lalu, indeks meningkat selama lima hari, tetapi kemudian turun tajam pada perdagangan saham Senin lalu.

Dia juga optimistis, para investor terlalu antusias. Namun, antusiasme investor bisa membentuk sebuah dasar kuat bagi pasar, meski sekaligus bisa membawa pasar menuju kehancuran. "Investor terlalu banyak mengira-ira. Mereka melompat ke sisi pasar yang menunjukkan peningkatan, setelah indeks saham melambung," ujarnya.

Detrick menambahkan,  namun itu bukan cara tepat untuk membentuk dasar kuat bagi pasar, dan tidak akan membawa pasar terus menerus meningkat.

Di pasar valuta, nilai dolar AS terhadap mata uang lain turun. Demikian pula dengan harga minyak mentah dunia yang jatuh US$2,32 ke posisi US$46,96 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga emas naik.

Di bursa Asia, indeks Nikkei Jepang jatuh 6,35 persen. FTSE 100 Inggris naik 0,19 persen dan indeks DAX Jerman meningkat 0,74 persen. Sedangkan indeks CAC-40 Prancis turun 0,30 persen. (AP)