Efek Buruk Memukul Anak

Ilustrasi anak dipukul.
Sumber :
  • inmagine.com

VIVAnews - Mendisiplinkan anak adalah kewajiban setiap orang tua. Banyak cara yang dilakukan untuk membuat anak disiplin, salah satunya adalah dengan memberikan hukuman saat ia melakukan kesalahan. Hukuman yang saat ini masih banyak dilakukan para orangtua dan bisa berdampak negatif pada anak adalah memukul.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pada para orangtua untuk tidak memukul dengan alasan apapun. Hal ini karena cara tersebut tidak efektif dan bisa mengubah perilaku anak menjadi lebih agresif dan sulit diatur.

Hasil penelitian tim dari Tulane University, Amerika Serikat, membuktikan hukuman dengan memukul pada hampir 2.500 anak-anak berusia 3 tahun yang terlibat dalam studi, membuat sikap mereka lebih agresif pada usia 5 tahun.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan tim dari Duke University juga menunjukkan hukuman fisik yang dilakukan pada anak usia 12 bulan, hasil tes kognitiifnya pada usia 3 tahun lebih rendah dibandingkan yang tidak pernah dipukul. 

"Dengan adanya penelitian ini terdapat data akurat tentang efek hukuman fisik pada anak-anak. Untuk itu para orangtua haru lebih hati-hati dalam memberikan hukuman," kata Dr. Jayne Singer, Kepala Program Klinis Anak dan Orangtua di Children Hospital Boston, seperti VIVAnews kutip dari Time.

Hukuman yang paling baik untuk anak menurut AAP, adalah "time-out". Hukuman ini sebetulnya memusatkan perhatian anak untuk berpikir apa yang telah dilakukannya dan memberikan konsekuensi dari tindakan mereka.

Saat "time-out" anak diharuskan duduk selama sekitar 5 hingga 10 menit di "kursi hukuman", dan ia tidak boleh melakukan apapun. Mungkin terdengar sederhana tetapi efeknya cukup efektif untuk membuat anak mengetahui kesalahannya.