Pertamina Lakukan Pengetatan Pengeluaran

Sumber :

VIVAnews - Harga minyak mentah dunia yang terus menurun memicu PT Pertamina (persero) sebagai perusahaan minyak melakukan perhitungan (exercise) engeluaran.

Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan exercise-exercise guna mengantisipasi keadaan pada masa mendatang.

"Tahun depan kita buat kalkulasi, kalau harga minyak US$60/barel, pendapatan kita berapa. Lalu, jika US$50 dan US$40 bagaimana.  Tentunya, dengan beberapa asumsi di antaranya nilai tukar,"ujar dia di Jakarta, Rabu, 10 Desember 2008.

Namun, Ari mengakui, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detil.  Tapi, dapat dipastikan fluktuasi harga minyak dunia akan memengaruhi pendapatan perseroan.

Dia memaparkan, hingga kuartal III-2008, laba yang dibukukan Pertamina sebesar Rp 24,9 triliun dan hingga akhir tahun ini diprediksi mencapai lebih Rp 25 triliun.

Ari juga mengatakan, dengan krisis global yang diperkirakan berkepanjangan merupakan tantangan berat bagi Pertamina dalam menjalankan usahanya.

Guna mengatasi persoalan itu, kata dia, maka perusahaan minyak dan gas plat merah tersebut terus melakukan upaya-upaya efisiensi dan pengetatan pengeluaran anggaran. "Kami utamakan operasi perseroan di hulu, karena memberi nilai tambah untuk pendapatan," ujar Ari.

Kendati demikian, jelas Ari, bukan berarti Pertamina mengesampingkan bisnis hilir. Pasalnya, meskipun dari sisi laba bersih tesar tapi margin kecil tetap harus dijaga. Sebab, bisnis hilir terkait dengan pergerakan perekonomian negara.