Rupiah Menguat, Pemerintah Jadi Hemat

Papan pengumuman valas
Sumber :
  • Prasetyo Utomo

VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank, perdagangan Kamis 8 Juli 2010, pukul 08.50 WIB, berada pada level Rp9.068 per dolar Amerika Serikat. Nilai tukar ini menguat 1,25 poin atau 0,014 persen dibandingkan hari perdagangan kemarin.

Dalam transaksi valuta asing Bloomberg, penguatan rupiah seiring dengan menguatnya mata uang Asia Pasifik lainnya. Dolar Singapura, misalnya, pagi ini menguat 0,06 persen ke 1,3828 per dolar AS. Dolar Australia dan dolar Hong Kong masing-masing menguat 0,93 persen dan 0,025 persen.

Namun yen Jepang pagi ini melemah 0,55 persen atas dolar AS menjadi 88,1850 per dolar AS. Sedangkan di pasar Eropa, nilai tukar euro atas dolar AS, pagi ini menguat 0,32 persen menjadi US$1,2678 per euuro.

Penguatan rupiah dalam sebulan terakhir telah membawa keuntungan bagi Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010. Dari sisi belanja, pemerintah jadi lebih hemat. Karena itu, saat ini pemerintah memiliki sisa uang yang belum dipakai.
 
"Jadi selama beberapa bulan ini, ada saving," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu malam, 7 Juli 2010.
 
Penghematan berasal dari rendahnya realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar di mana rata-rata kisarannya Rp9000 sampai Rp9100 per dolar AS. Padahal dalam alokasi anggaran di APBN, nilai tukar tersebut dipatok pada angka Rp9200.
 
Tapi seberapa besar penghematannya, Agus mengaku belum tahu. "Belum. Tapi nilai tukar kisarannya memang lebih rendah," katanya.