153 Anggota DPR Bolos Rapat Paripurna

Penutupan masa sidang III Paripurna DPR
Sumber :
  • Antara/Ismar Patrizki

VIVAnews - Hari ini, rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat diikuti 407 orang dari 560 anggota. Kehadiran sejumlah itu, kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung, sudah membaik dibanding sebelumnya.

"Tadi kami (rapat) mulai pukul 10.00. Walaupun terlambat satu jam, tetapi yang hadir sudah 297 dan ketika persidangan berlangsung, saya minta dicek secara fisik, ada 407," kata Pramono usai rapat di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Juli 2010.

Meski yang bolos 153 orang, Pramono memanjatkan puji syukur. "Ini menunjukkan kalau memang ruang publik dibuka seluas-luasnya, kemudian ada kritik kepada anggota Dewan yang malas, membolos, dan lain sebagainya, saya yakin mereka juga bisa diperbaiki," kata mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Seharusnya, kata Pram, rapat paripurna dihadiri semua anggota Dewan. Hal itu diamanatkan Undang-undang dan Tata Tertib.

Karena itu, Pram menyatakan penggunaan alat pemindai sidik jari bagi anggota Dewan mutlak diperlukan untuk mengetahui kehadiran mereka dalam rapat-rapat. "Kalau anggota Dewan masuk pakai finger print, mau ke toilet pun harus pakai finger print. Dengan demikian tidak bisa lagi hanya sekadar menitipkan tanda tangan," kata Pram. "Yang bolos diumumkan kepada publik. Publik bagaimana pun harus tahu."

Pram menyebut, aturan presensi saat ini memang lebih longgar dibandingkan DPR periode sebelum-sebelumnya.

"Dulu tiga kali berturut-turut tidak hadir maka Badan Kehormatan bisa membuat keputusan. Sekarang ini enam kali tidak hadir berturut-turut Badan Kehormatan tidak bisa membuat keputusan, karena keputusan itu ada pada pimpinan fraksi," ujar Pram. (kd)