Minyak Sempat Sentuh US$ 35/Barel

Sumber :

VIVAnews - Harga minyak kembali anjlok seiring masa pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah industri di Amerika Serikat. Ancaman resesi yang semakin dalam bagi AS menjadi sinyal turunnya konsumsi energi.

Di New York Mercantile Exchange (Nymex) harga minyak mentah jenis Light, sweet untuk pengiriman Januari jatuh 9 persen atau US$ 3,84 menjadi US$ 36,22 per barel. Minyak sempat menyentuh harga US$ 35,98 per barel, atau terendah sejak Juni 2004.

Sedangkan harga minyak mentah untuk pengiriman Februari turun US$2,94 ke US$ 41,67 per barel. "Saat ini tidak ada permintaan minyak mentah," ujar analis minyak Peter Beutel dari Cameron Hanover, seperti dikutip Associated Press, Jumat 19 Desember 2008. Saat ini harga minyak telah terkoreksi 73 persen sejak pertengahan Juli lalu, yang sempat menyentuh US$ 147 per barel.

Tingginya harga minyak untuk kontrak Februari masih terkait sugesti pialang atas rencanana organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) yang akan memangkas produksinya sebesar 2,2 juta barel per hari. Kebijakan yang diumumkan Rabu lalu menambah pemotongan produksi OPEC hingga menjadi 4 juta barel per hari. "Pemotongan produksi akan berdampak pada harga minyak jangka panjang. Bukan sekarang," katanya.

Kamis kemarin, JP Morgan memotong target harga minyak mentah pada 2009, dari US$ 69 menjadi US$ 43 per barel. Resesi ekonomi yang terus berlangsung pasti akan menyusutkan permintaan minyak dunia pada 2008 dan 2009.

Departemen Energi AS pada Kamis kemarin menyatakan tingkat penyimpanan gas alam di AS jatuh lebih besar dari pekan lalu. Cadangan dalam storage jatuh 124 miliar kaki kubik menjadi sekitar 3,17 triliun kaki kubik pada pekan ini.

Dalam perdagangan Nymex yang lain, harga gasolin anjlok 4,26 persen menjadi 96,3 sen per galon. Heating oil turun 6,96 persen ke US$ 1,373 per galon, sedangkan gas alam pengiriman Januari jatuh 7 sen menjadi US$ 5,548 per seribu kaki kubik.