Apakah Pekerjaan Merusak Libur Anda

Kecanduan Email
Sumber :
  • doc Corbis

VIVAnews - Agaknya waktu kerja 9 to 5 (dari pukul 9 pagi ke pukul 5 sore) sudah semakin tak berlaku dengan kehidupan perkantoran saat ini. 

Seperti dikutip dari situs CNet, survei terbaru oleh perusahaan penyedia plugin untuk Microsoft Outlook, Xobni, menemukan bahwa kian hari tekanan pekerjaan semakin merampas kehidupan pribadi karyawan, minimal dalam hal waktu mengecek email kantor.

Dari hasil survei terhadap 2.200 karyawan di Amerika Serikat (AS) dan Inggris, ternyata 72 persen karyawan AS dan 68 persen karyawan Inggris tetap melakukan pengecekan e-mail di luar waktu kerja mereka di kantor.

Bahkan di waktu sakit pun, 42 persen karyawan AS juga tak mau alpa dalam mengecek e-mail yang masuk ke dalam inbox mereka. Sementara itu, di kala sakit hanya 25,8 persen karyawan Inggris yang tetap mengecek e-mail mereka.

Tak hanya itu, waktu libur dan istirahat yang semestinya dimanfaatkan karyawan untuk rileks, juga dihabiskan untuk mengecek email. Sebanyak 50 persen karyawan AS dan 29 persen karyawan Inggris mengecek e-mail saat mereka sedang berlibur. 

Sedangkan 19 persen karyawan AS mengecek dan merespons email, saat mereka berada di tempat tidur. Riset juga menemukan bahwa orang-orang yang berusia antara 18-34 tahun mengecek e-mail di tempat tidur dua kali lebih sering daripada para karyawan yang berusia 34-54 tahun. 

Bila ditilik dari perbedaan gender, ternyata para pekerja pria (65 persen) yang lebih sering mengecek e-mail yang masuk di luar jam kantor, ketimbang wanita (51 persen). 

Menurut Xobni, semua itu dilakukan karena tekanan pekerjaan. Sekitar 27 persen dari pekerja AS dan 20 persen dari karyawan Inggris mengatakan bahwa mereka merasa harus segera memberikan respons e-mail yang cepat, walaupun di luar jam kantor. 

Sementara itu, 37 persen pekerja AS dan 45 persen pekerja Inggris melakukan pengecekan karena khawatir melewatkan informasi atau hal yang penting di e-mail. (art)