Kenali Bahaya Menurunkan Berat Badan

Diet
Sumber :
  • dok. Corbis

VIVAnews - Penurunan bobot tubuh diketahui memiliki banyak dampak positif. Tidak hanya lebih sehat tetapi juga bisa mempercantik penampilan.

Tetapi menurut penelitian tim dari Kyungpook National University di Daegu, Korea Selatan, penurunan berat badan juga memiliki efek samping yakni bisa meracuni darah dengan polutan yang berasal dari lingkungan.

Itu karena lemak tubuh berisi polutan seperti pestisida dan polychlorinated biphenyls (PCBs). Jika seseorang kehilangan berat badan dan sejumlah besar lemak tubuh dipecah, terdapat senyawa kimia yang dikenal sebagai polutan organik yang persisten. Senyawa ini akan dilepaskan dan dapat menyebabkan penyakit.

"Stigma yang kuat selama ini terhadap perubahan berat adalah bahwa penurunan berat badan selalu baik sedangkan bertambahnya berat badan selalu buruk. Tetapi tidak selalu demikian," kata Dr. Duk-Hee Lee, kepala peneliti seperti dikutip dari Healthnews.com.

"Hipertensi, diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner dan rheumatoid arthritis telah dikaitkan dengan bahan pencemar organik yang persisten," kata Lee. Para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan antara 1999 dan 2002.

Mereka memilih tujuh pencemar yang memiliki tingkat deteksi tertinggi dalam sampel darah. Terfokus pada 1.099 orang berusia 40 atau lebih tua, yang memiliki tingkat polusi tertinggi yang diukur dalam darah mereka dan juga mengalami penurunan atau penambahan berat badan.

Pada akhir penelitian, peneliti menemukan bahwa mereka yang telah kehilangan berat badan memiliki konsentrasi polutan lebih tinggi. Sementara, mereka yang mengalami peningkatan berat badan konsentrasi polutannya lebih rendah.

Kecenderungan ini bahkan lebih signifikan terjadi pada mereka yang mengalami peningkatan atau penurunan berat badan selama periode 10 tahun.

"Banyak penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan sangat membantu untuk menjaga kesehatan tubuh. Karena ikut menurunkan lemak dan level gula dalam darah. Efeknya adalah menstabilkan tekanan darah," kata Lee.

Namun, ada aspek kesehatan lain yang menunjukkan dampak negatif dari penurunan berat badan. Terutama jika berat badan menurun drastis dalam waktu singkat. (sj)