Januari, Dana Asing Kabur Rp2,6 T dari Bursa

Papan angka fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean

VIVAnews- Dana asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp2,6 triliun sepanjang Januari 2011. Akibatnya, selama bulan tersebut, indeks harga saham gabungan ditutup melemah sebesar 7,9 persen ke level 3.409,2.

Pada saat itu, investor, khususnya asing cenderung melakukan aksi ambil untung (profit taking). "Investor asing membukukan nilai jual neto sebesar Rp2,6 triliun," tulis laporan Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Menurut BI, pelemahan pasar saham di awal Januari disebabkan dari sisi eksternal dan domestik. Dari sisi eksternal, sentimen negatif yang mempengaruhi antara lain adalah penguatan dolar AS secara global sehingga  mendorong fenomena flight to quality, kekhawatiran proses pemulihan ekonomi Eropa yang lambat akibat krisis fiskal dan meningkatnya inflasi global.

Sementara dari sisi domestik, investor juga dihadapkan pada kekhawatiran akan kenaikan laju inflasi. "Berbagai kondisi tersebut mendorong IHSG bergerak volatile sepanjang Januari 2011." ujarnya.

Chief Economist and Managing Director for Economy and Currency Research DBS, David Carbon sebelumnya mengungkapkan turunnya indeks harga saham di bursa efek Indonesia didorong oleh kekhawatiran investor asing terkait tekanan laju inflasi. DBS memperkirakan inflasi Indonesia tahun ini bisa menembus angka tujuh persen.

"Indonesia akan mencapai inflasi lebih tinggi dari rata-rata negara Asia," ujar dia.

Menurut keterangan BI, pelemahan harga saham juga terjadi di setiap sektor, dengan besaran tidak merata. Koreksi harga saham paling dalam terjadi pada sektor industri dasar yaitu sebesar 12,6 persen. Sektor perdagangan terkoreksi 0,1 persen, sektor infrastruktur melemah 5,2 persen dan sektor pertambangan mengalami koreksi 7 persen. (hs)