RI Yakin Global Bond Kelebihan Permintaan

Agus Martowardojo
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Pemerintah Indonesia optimistis rencana penerbitan obligasi global (global bond) akan kelebihan permintaan.

"Sebab, investor sudah pricing kita dengan investment grade. Mereka percaya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di Jakarta, Kamis 24 Maret 2011.

Namun, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah tidak akan terburu-buru mengeluarkan surat utang global tersebut. "Kami sudah melakukan non deal roadshow dan tidak melakukan publikasi apa-apa," kata dia.

Pemerintah, saat ini, dia menambahkan, tengah melakukan kajian untuk menentukan waktu terbaik dalam penerbitan global bond tersebut.

Tidak hanya itu, Agus menuturkan, pemerintah masih merasa nyaman dengan kondisi keuangan negara saat ini. "Kondisi keuangan kita sekarang dalam posisi yang baik. Sebab, paling tidak ada Rp140 triliun dana di kas negara yang siap dicairkan," kata dia.

Kendati demikian, Menkeu mengatakan, investor Eropa dan Amerika Serikat merespons obligasi global Indonesia dengan baik. Investor di kawasan tersebut merupakan investor utama.

"Dengan itu semua, menjadi acuan untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana minat investor dan bagaimana pemerintah melakukan update pada investor," kata Agus.

Sementara itu, Bambang mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi global merupakan 20 persen dari komposisi pendanaan negara. "Sisanya dari (obligasi) rupiah dan yen," tuturnya.

Obligasi global diterbitkan guna menutup kekurangan pendanaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 sebesar Rp124,65 triliun melalui penerbitan tiga jenis obligasi negara.

Selain global bond, Kementerian Keuangan bakal menerbitkan surat utang syariah atau sukuk global dan Samurai Bond. (art)