Silangkan Tangan untuk Kurangi Rasa Sakit

Tangan Sakit
Sumber :
  • inmagine.com

VIVAnews - Saat tangan terasa nyeri atau pegal, cobalah silangkan tangan Anda di depan dada. Menurut penelitian, hal itu bisa mengurangi rasa sakit yang Anda rasakan. Gerakan tersebut ternyata bisa mengalihkan fokus otak pada rasa sakit.

Otak memerintah tangan kiri untuk melakukan tugas pada tangan kiri dan memerintah tangan kanan untuk melakukan tugas tangan kanan. Dengan menyilangkannya, otak sesaat akan merasa 'bingung' dan membuat fokus pada rasa sakit berkurang.

“Ketika rasa sakit muncul, cobalah menyilangkan tangan," kata kepala peneliti, Dr Giandomenico Iannetti, dari University College London, seperti dilansir dari Telegraph.

Dalam penelitiannya, tim menggunakan laser untuk menghasilkan empat milidetik tusukan jarum yang menimbulkan rasa sakit murni di tangan. Rasa sakit yang terus terasa walau tak disentuh. Tim melibatkan kelompok kecil yang terdiri dari delapan responden.

Setelah mendapat rangsangan yang memicu sakit di tangan, tim meminta seluruh responden menyilangkan tangan secara berulang.

Tangan ditempatkan pada garis tengah dada, yaitu garis imajiner vertikal di tengah tubuh. Partisipan diminta untuk menilai intensitas nyeri. Respons listrik pada otak mereka juga diukur dengan menggunakan electroencephalography (EEG).

Rasa sakit dinilai dari 0 sampai 100, dengan 100 menjadi rasa sakit yang paling mungkin bisa bayangkan. Hasil dari laporan baik peserta dan EEG menunjukkan bahwa persepsi nyeri lebih lemah ketika lengan disilangkan.

Efeknya menurut penelitian kecil tapi signifikan. Setara dengan pengurangan sakit sekitar tiga persen. Doktor Iannetti percaya bahwa efek ini disebabkan oleh otak yang sedang 'bingung'.

"Dalam kehidupan sehari-hari Anda kebanyakan menggunakan tangan kiri Anda untuk menyentuh hal-hal di sisi kiri, dan tangan kanan untuk sisi kanan, misalnya ketika mengambil segelas air di sisi kanan Anda umumnya menggunakan tangan kanan," katanya.

Dengan menyilangkan tangan, Anda menyebabkan ketidakcocokan dan ini membuat pengolahan sakit lebih sulit. Hal ini juga bekerja untuk rangsangan lain, dengan sensitivitas otak dikurangi.

"Efeknya memang tak seperti analgesik, tetapi kami uji pada orang yang mengalami sakit kronis di tangan mereka," kata Dr. Iannetti.

Meski menunjukkan dampak signifikan mengurangi sakit di tangan, penelitian ini perlu dikembangkan untuk melihat dampaknya dalam mengurangi rasa sakit di bagian tubuh lain. (pie)