Polisi Juga Awasi Ponpes di Lombok Timur

Penyisiran Pondok Pesantren Khilafiah Umar bin Khatab
Sumber :
  • ANTARA/Abdullah

VIVAnews – Polisi tidak hanya mengawasi Pondok Pesantren Umar Bin Khattab di Bima, Nusa Tenggara Barat. Di Lombok Timur, Polda NTB juga mengawasi salah satu pondok pesantren yang diduga mengajarkan radikalisme. Pengawasan itu dilakukan untuk mengantisipasi tindakan yang merugikan orang lain, seperti yang terjadi di Kabupaten Bima.

Kabid Humas Polda NTB, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sukarman Husein mengatakan, polisi akan mengamankan wilayah hukum NTB dari gerakan radikalisme, guna memberi rasa aman bagi masyarakat. Rasa aman ini diharapkan berdampak pada kemajuan daerah.

"Yang tampilannya abu-abu seperti ini memang ada di Lombok Timur, dan kami awasi terus. Ini demi memberikan rasa aman bagi masyarakat," kata Sukarman. Ia menambahkan, polisi tetap mematuhi prosedur hukum dalam melakukan pengawasan.

Sukarman menegaskan, kepolisian tidak ingin ada benturan yang menimbulkan keresahan masyarakat. Polisi juga meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menilai kelompok tertentu hanya karena simbol yang dipakai. "Kalau dilihat dari tampilan dan simbol-simbol kan bisa menimbulkan rasa saling curiga," ujar Sukarman.

Sebelumnya, terjadi ledakan keras terjadi di Pondok Pesantren Umar Bin Khattab Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Ledakan itu menewaskan seorang pengurus pondok bernama Firdaus. Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara, polisi menemukan senjata tajam seperti tombak, pedang, kapak, dan busur panah. Polisi juga menemukan bom molotov, puluhan batang paku, jerigen berisi air aksa, 300 lebih anak panah, dan lain-lain. (Laporan: Edy Gustan | Mataram, umi)