Dahlan Iskan Beber Sepak Terjang Nazar di PLN

Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • flickr.com

VIVAnews - Setidaknya dua kali nama Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersangkut dengan M Nazaruddin yang kini lagi buron. Pertama, PLN dikaitkan dengan tender batubara yang sampai membuat Nazaruddin bertengkar dengan rekan bisnisnya, Daniel Sinambela. Kedua, dalam kaitan dengan tender proyek PLTU Kaltim/Riau.

Dengan senggolan tersebut CEO PLN, Dahlan Iskan justru merasa senang nama institusi yang dipimpinnya disebut-sebut. "Pertama saya bisa numpang ngetop sebentar. Kedua, saya memiliki momentum untuk mengkampanyekan “PLN baru”," ujar Dahlan Iskan dalam notesnya di www.pln.co.id, Rabu 27 Juli 2011.

Soal batubara itu misalnya. Konon Nazaruddin memberi uang kepada Daniel Sinambela untuk modal ikut tender batubara di PLN. Daniel menang tender tapi tidak mengembalikan uangnya Nazaruddin. Daniel kemudian dihajar Nazaruddin. Daniel masuk tahanan.

Dijelaskan Dahlan, yang terjadi sebenarnya adalah Daniel benar-benar menang tender, bukan karena ada Nazaruddin di dalamnya. Pasalnya tender itu dilakukan dengan sistem lelang sehingga tidak ada peluang untuk diatur sama sekali.

"Semua orang tahu sistem lelang itu, begitu transparansnya sehingga sangat kecil peluang untuk terjadi permainan. Daniel menang tender karena penawaran harganya memang sangat-sangat rendah," kata dia.

Karena menawar rendah, Daniel pun kesulitan memenuhi standar mutu batubara yang dibutuhkan PLN. Akibatnya, batubara Daniel ditolak PLN, Daniel pun tidak mendapatkan uang dari PLN. Akibatnya, Daniel juga tidak bisa mengembalikan uang Nazaruddin. Nazaruddin pun kehilangan uang puluhan miliar rupiah gara-gara ketegasan PLN.

"Saking rendahnya, Daniel barangkali kesulitan mencari batubara yang baik dengan harga yang masih bisa memberikan keuntungan baginya. Maka batubara yang dikirim ke PLN pun batubara yang murah. Tentu tidak bisa memenuhi kualitas yang ditentukan PLN dan petugas PLN di lapangan berani menolak batubara ribuan ton tersebut," kata Dahlan.

Seandainya petugas PLN takut kepada Nazaruddin dan menerima begitu saja batubara yang jelek itu, tentu Nazaruddin bisa menyelamatkan uangnya yang puluhan miliar itu. Namun karena batubaranya ditolak maka lenyapkan uangnya yang sangat besar itu.

"Dalam hal ini saya bangga dengan petugas PLN di barisan paling depan tersebut. Seandainya pegawai PLN tersebut bisa disogok tentu semuanya beres. Toh batubara jelek itu sebentar lagi sudah tercampur dengan batubara ribuan ton lainnya. Tidak akan gampang ketahuan. Tentu saja saya bangga dengan pegawai PLN di bagian penerimaan batubara itu. Saking bangganya sampai-sampai di DPR saya berseloroh: kalau saja petugas itu seorang wanita akan langsung saya ciumi dia!" ujar Dahlan.

Daniel yang menjabat sebagai Direktur PT Matahari Anugrah Perkasa akhirnya dijebloskan ke tahanan sejak 19 Januari lalu, karena disangka melakukan penipuan sebesar Rp24 miliar setelah berkongsi dengan Nazaruddin dalam proyek memasok batu bara ke PLN dengan volume 40 ribu ton atau senilai Rp20 miliar.