Pemerintah Tetap Terbitkan Sukuk Global

Hasil penjualan sukuk ritel
Sumber :
  • Andika Wahyu

VIVAnews - Di tengah gejolak krisis di Amerika Serikat, pemerintah tetap akan menerbitkan sukuk global untuk membiayai kebutuhan anggaran. Pemerintah juga mengkaji perpanjangan pinjaman asing yang akan jatuh tempo.

"Sukuk kelihatannya yang akan kami pilih," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2011.

Menurut dia, sukuk dipilih karena rasio kepemilikan asing pada surat berharga negara (SBN) cukup tinggi. Pemilihan sukuk juga sebagai langkah diversifikasi produk. Penerbitan sukuk global dijadwalkan pada semester II-2011.

Sebelumnya, ketidakpastian global berimbas pada penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG), karena adanya aksi jual dalam beberapa hari terakhir.

Namun, Agus menilai, penurunan itu hanya sebagai koreksi, karena secara umum fundamental ekonomi masih baik. "Secara umum neraca pembayaran, cadangan devisa, perbankan, dan pasar modal kita dalam keadaan sehat," tambahnya.

Krisis yang terjadi di Amerika dan Eropa berasal dari utang yang besar. Sementara itu, Indonesia, lanjut Agus, berhasil mengendalikan utang karena rasio utang terhadap PDB terus turun dari 80 persen menjadi 25-26 persen. Dari sisi fiskal, defisit tetap dijaga agar di angka 2 persen.

"Dari sisi fiskal, kami di situasi yang cukup sulit. Kalau disesuaikan menjadi 2,1 persen. Insya Allah 2012 akan di bawah 2 persen," ujarnya. (art)