SBY Minta Kapolri Tambah Personel di Ambon

Aparat keamanan berjaga setelah kerusuhan di Ambon, 11 September 2011
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk menambah personel keamanan di Ambon, terkait meletusnya kerusuhan di sebagian Kota Ambon pada Minggu, 11 September 2011 kemarin.

“Presiden juga memerintahkan Panglima TNI untuk ikut mengendalikan situasi, agar segera normal,” kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, Senin, 12 September 2011. Julian mengatakan, langkah-langkah tersebut ditempuh setelah Presiden mendapat laporan langsung dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto.

“Presiden telah mendapat laporan Menkopolhukan, dan Presiden langsung memberikan instruksi. Pertama, agar Menkopolhukan segera berkoordinasi dengan Kapolri, Panglima TNI, dan Gubernur Maluku, untuk segera mengambil langkah yang diperlukan agar kerusuhan tidak meluas,” papar Julian

Sebelumnya, Menkopolhukam mengatakan, ia telah berkomunikasi dengan Kapolri, Gubernur Maluku, panglima TNI, dan Kepala BIN, untuk mengupayakan isu SARA tidak meluas. Kerusuhan Ambon dipicu oleh kematian seorang tukang ojek bernama Darfin Saimen. Padahal, menurut polisi, Darfin tewas karena kecelakaan lalu-lintas murni.

Situasi di Ambon sendiri sudah mulai tenang. Warga dan tokoh masyarakat lokal membantu menenangkan situasi. Polisi memburu siapa penyebar SMS yang menghasut.