Serap SUN Amankan Rupiah, Langkah BI Dipuji

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVAnews - Ekonom PT Bank Danamon Tbk, Anton Gunawan, menilai langkah Bank Indonesia (BI) mengintervensi rupiah dengan melakukan lelang surat utang negara (SUN) merupakan langkah tepat di tengah gejolak rupiah yang fluktuatif.

Anton mengatakan, sebelumnya BI memang sudah melakukan lelang SUN, namun jumlahnya tidak terlalu signifikan seperti pekan lalu.

“Saya melihat langkah BI itu sudah cukup tepat, karena baik BI maupun pemerintah mencoba mengamankan SUN dan valas untuk menjaga nilai tukar rupiah,” kata Anton saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Senin 26 September 2011.

Menurut dia, BI dan pemerintah harus bersama-sama menjaga rupiah. Tidak hanya BI, Kementerian Keuangan juga sebaiknya ikut menyerap SUN lebih besar. Melemahnya rupiah karena kepanikan investor asing, sedangkan investor domestik masih belum berpengaruh.

“Saya lihat nilai tukar rupiah akan fluktuatif, tapi masih berada di kisaran Rp9.000 hingga Rp9.200 per dolar AS,” ujarnya.

Selama dua hari berturut-turut, BI menyerap lelang SUN untuk mengintervensi rupiah. Pada Kamis, 22 September, BI menyerap Rp3,2 triliun dari target indikatif Rp5 triliun. Sementara itu, pada Jumat, 23 September, BI hanya menyerap Rp321 miliar dari penawaran masuk Rp1,4 triliun.

Terkait krisis, Anton berpendapat, Indonesia dinilai masih memiliki ketahanan menghadapi situasi global tersebut. Meski kondisi pasar masih fluktuatif, sektor perbankan dinilai masih kuat. BI juga masih memiliki cadangan devisa yang mencukupi untuk melakukan intervensi dalam kondisi likuiditas valas menipis.

Berdasarkan data Reuters, rupiah siang ini melemah ke level Rp9.090 per dolar AS dibanding pembukaan pagi tadi. Pagi ini rupiah dibuka di level Rp9.025 per dolar AS. (art)