9 Penguasa Jalan Tol Trans Jawa

Ilustrasi/Proyek jalan Tol Trans Jawa
Sumber :
  • Kementerian PU

VIVAnews - Pembangunan jalan tol Trans Jawa sepanjang 615 kilometer terus dikejar pemerintah. Sebab, mega proyek yang diharapkan ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut ditargetkan selesai terbangun pada 2014.

Tentunya, untuk mengembangkan proyek jalan tol dengan nilai investasi mencapai Rp50,93 triliun dan biaya pembebasan tanah Rp6,74 triliun tersebut, pemerintah memerlukan mitra bisnis asing maupun lokal.

Nah, siapa saja penguasa jalan tol yang terlibat dalam proyek jalan tol Trans Jawa itu?

Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ahmad Ghani Gazali, para operator untuk ruas tol yang direncanakan mulai dibangun pada tahun depan itu terdiri atas sembilan perusahaan. "Mereka ada yang membentuk konsorsium atau mengerjakan sendiri," ujar Ahmad saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 10 November 2011.

Berikut para investor pemilik perjanjian pengusahaan jalan tol Trans Jawa:
 
1. Cikampek-Palimanan: PT Lintas Marga Sedaya (konsorsium patungan Indonesia-Malaysia, antara PT Utama Sedaya dan Plus Expressway).
- Panjang: 116 kilometer
- Biaya investasi: Rp12,6 triliun
- Biaya tanah: Rp525 miliar
- Volume lalu lintas (kendaraan/hari): 27.501
- Waktu pelaksanaan: 2011-2014
- Mulai beroperasi: 2014.
 
2. Pejagan-Pemalang: PT Pejagan Pemalang Toll Road (merupakan salah satu anak usaha dari PT Bakrie Toll Road).
- Panjang: 58 kilometer
- Biaya investasi: Rp5,52 triliun
- Biaya tanah: Rp371 miliar
- Volume lalu lintas (kendaraan/hari): 15.773
- Waktu pelaksanaan: 2011-2014
- Mulai beroperasi: 2014
 
3. Pemalang-Batang: PT Pemalang Batang Toll Road (konsorsium PT Sumber Mitra Jaya, PT Langkah Hutama Perkasa, dan Countryside Investment Corporation).
- Panjang: 39 kilometer
- Biaya investasi: Rp3,82 triliun
- Biaya tanah: Rp244 miliar
- Volume lalu Lintas (kendaraan/hari): 15.566
- Waktu pelaksanaan: 2011-2014
- Mulai beroperasi: 2014
 
4. Batang-Semarang: PT Marga Setia Puritama (konsorsium PT Intsia Persada Permai, PT Bayuen Permatasari, dan PT Karya Trampil Mandiri).
- Panjang: 75 kilometer
- Biaya investasi : Rp7,21 triliun
- Biaya tanah: Rp836 miliar
- Volume lalu lintas (kendaraan/hari): 14.827
- Waktu pelaksanaan: 2011-2014
- Mulai beroperasi: 2014
 
5. Semarang-Solo: PT Trans Marga Jateng (konsorsium PT Jasa Marga Tbk  dengan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah dengan komposisi saham 60:40)
- Panjang: 73 kilometer
- Biaya investasi: Rp6,21 triliun
- Biaya tanah: Rp1,69 triliun
- Volume lalu lintas (kendaraan/hari): 27.190
- Waktu pelaksanaan: 2010-2014
- Mulai beroperasi: 2014
 
6. Solo-Ngawi: PT Solo Ngawi Jaya (anak usaha PT Thies Contractors Indonesia, dari Australia).
- Panjang: 90 kilometer
- Biaya investasi: Rp5,14 triliun
- Biaya tanah: Rp995 triliun
- Volume lalu lintas (kendaraan/hari): 9.842
- Waktu pelaksanaan: 2009-2014
- Mulai beroperasi: 2014
 
7. Ngawi-Kertosono: PT Ngawi Kertosono Jaya (anak usaha PT Thies Contractors Indonesia, dari Australia).
- Panjang: 87 kilometer
- Biaya investasi: Rp3,83 triliun
- Biaya tanah: Rp864 miliar
- Volume lalu lintas (kendaraan/hari): 5.325
- Waktu pelaksanaan: 2011-2014
- Mulai Beroperasi : 2014
 
8. Kertosono-Mojokerto: PT Marga Hanurata Intrinsic (sebagian besar sahamnya dimiliki anak usaha PT Astra International Tbk, PT Astratel Nusantara, setelah menandatangani dokumen pengalihan atas 95 persen saham di MHI dari PT Natpac Graha Arthamas).
- Panjang: 41 kilometer
- Biaya investasi: Rp3,48 triliun
- Biaya tanah: Rp298 miliar
- Volume lalu lintas (kendaraan/hari): 18.570
- Waktu pelaksanaan: 2009-2014
- Mulai beroperasi: 2014
 
9. Mojokerto-Surabaya: PT Marga Nujyasmo Agung (konsorsium PT Jasa Marga Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan pengusaha Moeladi).
- Panjang: 36 kilometer
- Biaya investasi: Rp3,12 triliun
- Biaya tanah: Rp913 miliar
- Volume lalu lintas (kendaraan/hari): 22.002
- Waktu pelaksanaan: 2008-2014
- Mulai beroperasi: 2014

(art)