Mangrove, Tumbuhan Penjaga Lingkungan

Sumber :

VIVAnews – Jika teman-teman sedang berjalan-jalan ke pantai, kalian akan melihat tumbuhan dengan akar-akar yang terlihat banyak seperti belukar. Tumbuhan itu bernama mangrove atau bakau, teman-teman. Mangrove memang tumbuh alami berkelompok di sekitar pantai atau muara sungai.

Tempat mangrove tumbuh berkelompok itu terlihat seperti hutan lebat sehingga sering juga disebut hutan mangrove. Tak cuma ditumbuhi mangrove saja, hutan mangrove juga ditumbuhi berbagai macam jenis tumbuhan dan semak. Misalnya perepat, api-api, kendeka, kaboa, nipah, nirih, teruntum dan masih banyak lagi.

Hutan mangrove ini sangat unik karena tumbuhan yang tumbuh disana memiliki ciri-ciri gabungan dari tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Hutan mangrove sering dijuluki penjaga lingkungan karena memiliki fungsi yang sangat banyak.

Tahukah kalian apa saja fungsinya? Mangrove merupakan pelindung pantai alami yang paling kuat dan praktis untuk menahan terpaan ombak. Besarnya ombak yang menghempas pantai bisa menyebabkan abrasi atau erosi yang disebabkan oleh air laut. Nah, akar-akar mangrove itulah yang bisa memecah ombak sehingga saat mencapai pantai, kekuatan ombak sudah tidak terlalu besar. Karena itu, hutan mangrove menjadi solusi praktis untuk melindungi pantai dari tsunami.

Berbagai kebutuhan sehari-hari manusia juga dapat diambil dari hutan mangrove. Kayu mangrove bisa dimanfaatkan untuk kayu bakar, bahan atap, kayu untuk bahan perahu. Selain itu, mangrove merupakan tempat hidup dan berkembang biak banyak hewan seperti, ikan, udang, burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya.

Binatang sangat senang tinggal di hutan mangrove karena terdapat banyak makanan untuk mereka. Tetapi saat ini, karena banyak pembangunan hotel atau tempat wisata di sekitar pantai, tumbuhan mangrove banyak yang ditebang. Hal ini tentu saja sangat merugikan. Tidak ada lagi yang menahan ombak laut sehingga abrasi bisa terjadi kapan saja.

Hewan-hewan liar juga tidak memiliki rumah lagi dan sulit untuk mendapatkan makanan. Sehingga mereka banyak yang mati dan bisa saja terancam kepunahan. Di Indonesia sendiri, ada 9,4 juta hektar hutan mangrove dan sebagian besar sudah rusak karena ulah manusia. Sayang sekali, kan?