Perdagangan RI-Saudi Naik Jadi Rp55,8 Triliun

Dubes RI untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur
Sumber :
  • kemenag.go.id

VIVAnews - Nilai perdagangan Indonesia dan Arab Saudi meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, karena banyaknya potensi bisnis kedua negara. Diharapkan, para pebisnis Indonesia dapat melihat kesempatan ini dan mulai melirik Timur Tengah.

Meningkatnya hubungan dagang itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, di Jakarta hari ini. Dia mengatakan pada tahun 2011, nilai perdagangan Indonesia mencapai US$6,2 miliar (Rp55,8 triliun).

"Nilai ekspor Indonesia mencapai US$1,3 miliar dari sektor non migas saja. Di antaranya adalah mobil, minyak sawit, tekstil, kayu dan kimia. Dari sektor sosial budaya, sebanyak 500 mahasiswa belajar di universitas di Saudi," kata Gatot.

Dia mengatakan, saat ini KBRI di Riyadh tengah mempromosikan produksi kreatif asal Indonesia, di antaranya adalah kerajinan tangan dan berbagai oleh-oleh tanah air. Walaupun belum ada hubungan antar Kamar Dagang kedua negara, namun KBRI setiap harinya kebanjiran permintaan dan penawaran barang dari pebisnis individu.

Tugas KBRI, lanjutnya, adalah menjodohkan antara pembeli asal Saudi dengan penjual dari Indonesia. Namun, Gatot mengakui adanya kelemahan dari pengusaha Indonesia yang akan menghambat peningkatan dagang dengan Saudi.

"Pengusaha Indonesia rata-rata masih fokus ke pasar tradisional, seperti Eropa dan Jepang. Mereka belum bisa berpaling ke pasar non-tradisional, seperti Timur Tengah. Kesiapan pengusaha Indonesia ini butuh proses," kata Gatot. (eh)