Rencana Era Mega Juga Ada yang Gagal

Sumber :

VIVAnews - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono, angkat bicara mengenai beberapa isu mutakhir yang mengkritik pemerintahannya. Salah satu yang ditangkis Yudhoyono adalah soal iklan yang berisi pernyataan jangan pilih pemimpin yang tidak memenuhi janji.

Dalam wawancara MetroTV dengan Yudhoyono di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, suami Ani Yudhoyono menyatakan iklan tersebut keliru. "Pertama, kekeliruan bahwa rencana disamakan dengan janji," kata Yudhoyono dalam acara yang ditayangkan Rabu 25 Februari 2009 pukul 19.00 itu.

Kekeliruan kedua menyangkut etika politik. "Boleh saja ada negative campaign, tapi jangan ada black campaign, dilontarkan kecaman tapi tak jelas siapa yang menyampaikan kecaman," kata Yudhoyono.

"Kembali ke masalah janji, saya selalu berhati-hati mengeluarkan pernyataan, baik sebelum Pemilu legislatif 2004 lalu maupun setelah menjadi presiden, agar tidak dilihat sebagai janji," kata Yudhoyono. Yudhoyono tidak pernah mengatakan kalau jadi presiden, kemiskinan akan hilang, pengangguran akan hilang, rakyat akan sejahtera seluruhnya dan sebagainya.

"Yang saya katakan, jika Insya Allah, saya terpilih jadi presiden, tugas saya adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengurangi pengangguran dan mengurangi kemiskinan," ujarnya di hadapan wartawati MetroTV, Najwa Shihab.

Dan janji yang dituduhkan pada Yudhoyono sebenarnya adalah bagian dari rencana pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Yudhoyono meminta oposisi membedakan, mana yang rencana pemerintahan dan mana yang janji Yudhoyono. Belum lagi rencana juga harus dibedakan dengan pelaksanaan.

"Di manapun negara, pemerintah manapun di negara ini, dibedakan rencana dan pelaksanaan. Ada 100 sasaran, ada sasaran yang tercapai dengan baik dan ada yang tidak," kata Yudhoyono.

Yudhoyono juga mencatat, ketika Presiden Megawati memimpin dulu, ada Program Pembangunan Nasional yang direncanakan selama lima tahun. Banyak sasaran Propenas itu yang tidak tercapai. Namun bukan berarti Mega ingkar janji, karena Yudhoyono menyatakan pemerintahan manapun tentu memiliki sasaran yang tidak tercapai.

"Kemudian apakah itu pemerintahan Megawati berhasil atau tidak, saya kira itu rakyat yang harus menilai, bukan saya," kata mantan Kepala Sosial Politik Tentara Nasional Indonesia itu.