Costa Concordia Bikin Penasaran Wisatawan

Kapal pesiar Costa Concordia
Sumber :
  • Amusing Planet

VIVAlife - Bangkai kapal pesiar mewah, Costa Concordia yang tenggelam di sekitar Pantai Tuscan, di perairan Italia, pada 13 Januari 2012 lalu,  saat ini dibiarkan tetap seperti posisi terakhirnya. Ini disebabkan kisah tragis yang mirip dengan peristiwa naas tenggelamnya kapal Titanic ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Ukuran kapal yang menewaskan banyak orang itu sangatlah besar dan fakta bahwa kecelakaan tersebut membuat kapal ini miring dengan sudut 90 derajat dan setengah terendam membuat banyak wisatawan penasaran.

Ribuan orang mengantri setiap harinya untuk melihat setengah bagian kapal yang masih berada di atas permukaan air. Kapal yang membawa 2.600 penumpang tersebut memang diketahui mengalami kecelakaan akibat menabrak karang di Laut Tyrrhenian sekitar 100 km sebelah barat laut Roma. 

Akibat tabrakan dahsyat itu, sisi lambung kapal robek sekitar 50 meter. Tak ayal, air laut langsung membanjiri ruang mesin dan menyebabkan sistem listrik mati. Air bah ini yang membuat kapal miring, tenggelam setengah bagian, dan terbawa arus hingga terdampar di pesisir pantai Isola del Giglio. Hingga saat ini bangkai kapal dibiarkan tergeletak di perairan dangkal yang jaraknya kira-kira 500 meter sebelah utara desa Giglio Porto.

Sejak kecelakaan itu terjadi, pulau kecil ini dipenuhi oleh wisatawan. Setiap wisatawan harus membeli tiket seharga 10 euro atau sekitar Rp120.000. "Jumlah wisatawan yang datang kesini meningkat setiap harinya. Banyak dari mereka yang penasaran untuk sekadar melihat dan mengambil foto kapal raksasa yang tergeletak di bebatuan," ucap Walikota Isola del Giglio, Sergio Ortelli.

Sebenarnya hingga saat ini evakuasi korban tewas yang terjebak di dalam kapal masih berlangsung. Kapal yang sangat besar, mempunyai 12 tingkat dengan delapan lantai terendam air laut serta barang-barang berat yang berjatuhan menumpuk menutup jalan masuk membuat evakuasi berjalan lambat. Diperkirakan butuh waktu sekitar 7 hingga 10 bulan lagi untuk menyelesaikan evakuasi tersebut tergantung cuaca dan kondisi laut.